Jalan Utama dan Alternatif di Sleman Siap Digunakan Arus Mudik 2024
Beberapa ruas jalan di Sleman memiliki titik kerawanan.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan ruas jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten dan jalan alternatif di wilayah itu siap digunakan untuk arus mudik Lebaran 2024.
"Secara umum ruas-ruas jalan di Sleman siap digunakan untuk arus mudik, meski begitu kami tetap mengimbau masyarakat atau pengguna jalan tetap waspada karena beberapa jalan memiliki titik kerawanan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arip Pramana di Sleman, Selasa (2/4/2024).
Menurut dia, ruas jalan yang dinilai rawan tersebut meliputi rawan kecelakaan lalu lintas, rawan terjadi kemacetan arus lalu lintas, termasuk juga rawan bencana alam. "Kami sudah melakukan pemetaan titik-titik ruas jalan yang memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi, dan kami akan melakukan pengamanan dan rekayasa lalu lintas di titik-titik tersebut," katanya.
Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Sleman
Ia mengatakan, berdasarkan pemetaan ada empat titik ruas jalan yang rawan kecelakaan lalu lintas. Jalan tersebut adalah Jalan Kaliurang, Jalan Yogyakarta-Solo, serta dua titik di wilayah Prambanan atas, yakni di jalur menuju destinasi wisata di kawasan perbukitan Prambanan.
Selain jalan menuju destinasi wisata Kaliurang...
"Jalur bahaya bagi pemudik yang baru masuk ke Yogyakarta atau Sleman selain jalan menuju destinasi wisata Kaliurang, di jalur Prambanan atas, meliputi daerah wisata Taman Tebing Breksi dengan kerawanan berupa kemiringan jalan yang terlalu ekstrem hampir 30 derajat. Sedangkan kendaraan itu rata-rata didesain untuk 25 derajat," katanya.
Arip mengatakan, langkah antisipasi yang dilakukan yakni dengan memasang rambu peringatan di jalur Breksi agar menggunakan gigi rendah. "Kami sudah memasang rambu peringatan tersebut di jalur jalan Tebing Breksi agar pengemudi menggunakan gigi paling rendah, baik dari atas maupun dari bawah," katanya.
Wakasatlantas Polresta Sleman AKP Arfita Dewi mengatakan untuk jalur rawan bahaya yang dipetakan berada di Jalan Kaliurang Km 4 hingga Km 17, serta di Jalan Yogyakarta-Solo di wilayah Kalasan hingga Prambanan.
"Kami juga sudah menyiapkan untuk rekayasa arus lalu lintas dengan pengaturan secara manual dan pengalihan arus kendaraan," katanya.