Idul Fitri, Mengubah Kebiasaan Buruk Menjadi Lebih Baik

Salah satu bentuk perayaan Idul Fitri adalah melaksanakan sholat.

Republika/Wihdan
Idul Fitri Ilustrasi
Rep: Mgrol150 Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seluruh umat muslim akan menyambut hari raya yang besar, yaitu hari raya Idul Fitri. Idul Fitri bermula dari kaum jahiliyah yang sebelumnya perayaan tersebut diisi dengan berpesta dengan mabuk – mabukan dan menari. Terdapat kisah Nabi Muhammad SAW mengubah tradisi tersebut menjadi lebih baik sesuai dengan yang disyariatkan oleh Allah SWT.

Baca Juga


Menurut kitab karya Syekh Muhammad Hasyim Asy’ari yang berjudul, Risalah fil Aqaid dijelaskan bahwa dua hari yang setiap tahunnya digunakan untuk pesta pora oleh kaum jahiliyah itu disebut dengan hari Nairuz dan Marjaan. Dalam setiap tahunnya, dua hari ini digunakan untuk pesta pora, dan di isi dengan mabuk-mabukan dan menari. 

Dikatakan, bahwa Nairuz dan Marjaan merupakan hari raya orang Persia kuno. Setelah turunnya kewajiban puasa Ramadhan, Nabi Muhammad SAW mengganti Nairuz dan Marjaan dengan hari Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuannya, agar umat Islam mempunyai tradisi yang lebih baik dan sejalan dengan apa yang disyariatkan oleh Allah SWT.

Kisah tersebut juga dibenarkan pada kitab karya Imam Al Baihaqi yang berjudul, As Sunanul Kubra, Nabi Muhammad SAW bersabda,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ : مَنْ بَنَى فِى بِلاَدِ الأَعَاجِمِ فَصَنَعَ نَوْرُوزَهُمْ وَمِهْرَجَانَهُمْ وَتَشَبَّهَ بِهِمْ حَتَّى يَمُوتَ وَهُوَ كَذَلِكَ حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ 

Artinya :Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda, “barang siapa membangun negeri kaum ajam (selain Arab), kemudian meramaikan hari-hari nairuz dan mihrajan mereka, serta meniru mereka hingga ia mati dalam keadaan seperti itu, maka ia akan dibangkitkan bersama mereka pada hari kiamat.”

Hari raya Idul Fitri juga dapat diarikan sebagai suatu perayaan yang dilakukan umat muslim atas kemenangannya menahan diri dari makan dan minum serta menjauhi dari berbagai pekerjaan yang bisa mengurangi pahala puasa Ramadhan sebulan penuh. Pada hari itu syariat Islam mengharamkan pemeluknya melakukan puasa.

Salah satu bentuk perayaan Idul Fitri adalah melaksanakan shalat sunnah sebagai penutup dan rasa syukur telah selesai melaksanakan ibadah puasa, seperti shalat sunnah Idul Adha sebagai penutup dan rasa syukur telah melaksanakan ibadah Haji. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler