Tata Cara Sholat Idul Fitri
Sholat idul fitri jadi momentum memupuk kebersamaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat Idul Fitri adalah salah satu ibadah yang memiliki makna yang mendalam dalam agama Islam. Ibadah ini dilaksanakan pada pagi hari setelah selesai bulan Ramadhan, sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Berikut tata cara sholat Idul Fitri:
Pertama, mengucapkan niat
Lafadz niat untuk sholat Idul Fitri sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini ma'mûman/imaman lillâhi ta'âlâ.
Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum/imam karena Allah ta'ala.
Kedua, melakukan takbiratul ihram 7 kali pada rakaat pertama
Hal itu dilakukan dengan mengangkat tangan mengucapkan “Allahu Akbar”. Dilakukan sebanyak 7 kali, dan di antara tiap takbir hendaknya mengucapkan bacaan berikut:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii warhamnii.
Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.
Ketiga, membaca Al-Fatihah dan Surat yang lainnya
Persis seperti sholat wajib pada umumnya. Namun, Nabi Muhammad biasanya pada rakaat pertama membaca Surat Qaaf dan rakaat kedua membaca Surat Al-Qomar. Sebagaimana dalam hadis Muslim dijelaskan:
كَانَ يَقْرَأُ فِيهِمَا بِ (ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ) وَ (اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (Surat-Qaaf) dan “Iqtarabatis saa’atu wan syaqqal qamar” (Surat Al-Qomar). (HR. Muslim).
Selain Surat Qaaf dan Al-Qamar, Surat Al-A'la dan Al-Ghosiyah juga dianjurkan untuk bacaan sholat Idul Fitri sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam sholat ‘ied maupun sholat Jumat “Sabbihisma robbikal a’la” (Surat Al-A’laa) dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (Surat Al-Ghasiyah).” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jumat, beliau membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat. (HR. Muslim).
Keempat, setelah membaca Surat-surat, kemudian melakukan gerakan sholat seperti pada umumnya
Maksudnya melakukan rukuk, sujud, dan gerakan-gerakan lainnya seperti sholat pada umumnya.
Kelima, kemudian berdiri untuk rakaat kedua, takbiratul ihram kali
Kemudian dilanjutkan baca alfatihah dan surat lainnya