Staf UNICEF Hampir Jadi Korban Serangan Israel

Peristiwa itu disebut paling serius yang dialami UNICEF sejak Israel serang Gaza.

EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Seorang pria Palestina membuat kue tradisional sebelum Idul Fitri, yang menandai akhir bulan suci Ramadhan, di dalam tenda di kamp Rafah di selatan Jalur Gaza, 9 April 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Staf Dana Anak-anak PBB (UNICEF) juga hampir terkena serangan Israel seperti staf lembaga swadaya masyarakat World Central Kitchen (WCK). Juru bicara UNICEF Tess Ingram berada di dalam konvoi yang ditembaki pasukan Israel saat hendak mengirim bantuan ke Gaza utara.

Ia mengatakan kendaraannya ditodong senjata di area yang ditetapkan sebagai tempat mobil menunggu sampai pos pemeriksaan siap menerima mereka.

"Kami sedang menunggu ketika tembakan pecah di sekitar lokasi. Tembakan berasal dari arah pos pemeriksaan ke arah warga sipil yang berlari dari pos pemeriksaan dan tembakan mengenai kami," kata Ingram seperti dikutip dari Aljazirah, Kamis (11/4/2024).

"Kami sangat beruntung," tambahnya.

Ia mengatakan tiga peluru menghantam mobil di mana ia duduk. Ingram mengatakan penembakan itu sudah disampaikan ke pihak berwenang yang relevan. Ia mencatat itu merupakan peristiwa paling serius yang dialami staf UNICEF sejak Israel menyerang Gaza.

"Namun bukan kasus satu-satunya, keamanan tidak dijamin meski kami sudah mengambil semua langkah yang diperlukan karena kami melihat peristiwa tragis World Central Kitchen. Ini hanya salah satu contohnya," kata Ingram.

Ingram mengatakan misi pengiriman bantuan itu sudah diizinkan dan pihak berwenang Israel tahu mengenai konvoi tersebut. Setelah penembakan pihak berwenang Israel tetap menahan konvoi dan akhirnya memaksa konvoi berbalik arah kembali ke Rafah.

"Jadi bantuan yang dapat menyelamatkan nyawa itu tidak pernah sampai ke anak-anak di Gaza utara," katanya.

Sementara itu, dikutip dari International Middle East Media Centar (IMEMC) pesawat-pesawat tempur Israel mengintensifkan serangan udara di Kota Gaza dan kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Serangan itu menyebabkan sejumlah warga sipil Palestina wafat, melukai beberapa orang lainnya, dan menimbulkan kerusakan materil yang cukup parah.

Menurut sumber-sumber lokal, sedikitnya enam warga sipil gugur dalam penembakan yang dilakukan pesawat tempur Israel ke rumah-rumah warga di kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza.

Lima warga sipil gugur dan beberapa orang lainnya terluka saat angkatan udara Israel membom apartemen tempat tinggal dan sekolah di utara kamp Nuseirat. Pengeboman Israel berpusat di sebuah area di sebelah utara kamp, menargetkan masjid Dhu al-Nourain dan Muath bin Jabal.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler