Iran Sita Kapal Kontainer Milik Pengusaha Israel di Selat Hormuz, Ini Respons IDF

Kapal MSC Aries disita oleh unit kelautan IRGC dalam operasi khusus tim helikopter.

Selat Hormuz
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengonfirmasi penyitaan sebuah kapal kontainer milik seorang pengusaha Israel dekat Selat Hormuz, di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara tersebut. Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, pada Sabtu (13/4/2024) membenarkan bahwa kapal bernama MSC Aries disita oleh unit kelautan IRGC dalam operasi khusus tim helikopter.

Baca Juga


Merespons aksi Iran di Selat Hormuz, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan, "Iran akan menerima konsekuensi atas pilihan mereka meningkatkan eskalasi lebih jauh."

Laporan IRNA menyebutkan bahwa kapal berbendera Portugal itu telah diarahkan menuju wilayah perairan Iran. Sebelumnya, Channel 14 Israel dan Times of Israel melaporkan bahwa kapal yang disita itu adalah milik perusahaan pelayaran Zodiac Maritime kepunyaan pengusaha Israel yang bernama Eyal Ofer.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), melalui pernyataan, mengatakan sebuah kapal telah disita di daerah tersebut dan menyatakan bahwa kapal disarankan untuk transit dengan hati-hati dan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun kepada UKMTO. Penyitaan kapal itu terjadi di tengah peningkatan ketegangan di kawasan, serta spekulasi mengenai serangan militer Iran dalam waktu dekat sebagai tanggapan atas serangan yang dialami konsulat Iran di Suriah pada awal bulan ini.

Sedikitnya 13 orang tewas dalam serangan ke konsulat Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, yang menurut pihak berwenang Iran dilakukan oleh Israel. Korban jiwa termasuk tujuh penasihat militer Iran. Di antara mereka yang tewas adalah Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan senior IRGC di Suriah dan Lebanon, dan wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahemi.

Setelah serangan itu, para pemimpin tinggi Iran dan militer memperingatkan akan adanya tanggapan yang keras. Sejumlah pihak berspekulasi pada Jumat (12/4) bahwa serangan balasan akan terjadi dalam waktu kurang dari 48 jam. Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan Tel Aviv akan merespons jika Iran menyerang wilayahnya.

Dalam beberapa hari terakhir, banyak pejabat asing telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan mendesak Iran untuk menahan diri. Namun, pihak berwenang Iran telah memperingatkan bahwa semua opsi sudah tersedia.

 

 

sumber : Antara, Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler