Misi Iran untuk PBB Minta AS tak Ikut Campur dalam Konfliknya dengan Israel

Israel melancarkan serangan udara terhadap Israel sebagai serangan balasan.

EPA-EFE/ATEF SAFADI
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diluncurkan untuk mencegat rudal yang ditembakkan Iran, di Israel, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Misi Iran untuk PBB pada Sabtu (13/4/2024) memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk "menjauhkan diri" dari konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Peringatan itu disuarakan setelah Teheran memulai serangan udara terhadap Israel.

Iran menegaskan bahwa serangan terhadap Israel dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah. Aksi militer Iran dijelaskan merupakan respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap fasilitas diplomatik di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.

"Masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel membuat kesalahan lagi, respons Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, yang mana AS HARUS MENJAUHINYA!" tulis misi tersebut di akun media sosial X.

Setelah Iran memulai serangannya, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan dukungan AS untuk keamanan Israel "sangat kuat". Presiden AS Joe Biden tengah bertemu dengan beberapa penasihat keamanan nasionalnya di Gedung Putih guna mendiskusikan perkembangan tersebut.

"AS akan membela rakyat Israel dan mendukung pertahanan mereka dari ancaman Iran," kata Watson.

Baca Juga


Dilaporkan CNN, dalam pernyataan terbarunya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Biden mengatakan bahwa pasukan AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi balasan apapun terhadap Iran. Pernyataan sikap itu bersumber dari seorang pejabat senior Gedung Putih.

Kendati begitu, AS membantu Israel menjatuhkan hampir seluruh drone dan rudal yang ditembakkan Iran. Sementara itu, Kepala Staf Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri mengatakan Iran tidak berniat melanjutkan operasi melawan Israel,.

Baqeri menyatakan bahwa operasi militer tersebut telah selesai. Ia menyebut operasi militer tersebut dilakukan karena Israel telah melanggar batas terhadap Iran, dan hal tersebut tidak dapat diterima.

sumber : Antara, Anadolu, IRNA-OANA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler