Ketua MUI: Terima Kasih Iran Telah Wakili Jihad Lawan Israel

Iran melakukan serangan drone ke Israel.

EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Masyarakat Iran merayakan serangan drone ke Israel.
Rep: Muhyiddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, berterima kasih kepada Iran yang telah mewakili jihad bela Palestina dan melancarkan serangan balasan terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) kemarin. Karena, Israel sudah semakin menjadi-jadi dalam menindas rakyat Palestina.

Baca Juga


"Terima kasih Iran, telah mewakili jihad bela Palestina dan jihad lawan Israel," ujar Sudarnoto saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (14/4/2024). 

Pengamat Timur Tengah ini menuturkan, sejak  Oktober 2023 lalu, kekalapan Israel memang menjadi-jadi. Secara kasat mata, kata dia, Zionis Israel yang didukung Amerika Serikat telah melakukan pelanggaran internasional, meluluhlantakkan Palestina, melakukan genosida besar-besaran dan berusaha menciptakan Palestina baru. 

"Kekalapan ini semakin membuat Israel terpuruk secara moral dan politik apalagi semenjak Israel menghancurkan Konsulat Iran di Damaskus, Suriah beberapa hari yang lalu," ucap Sudarnoto.

Dia mengatakan, kemarahan serius Iran atas tindakan pemerintah Zionis Israel ini sudah ditunjukkan dengan melakukan serangan drone dan pesawat tanpa awak ke wilayah Tel Aviv. Sebelum ini, menurut dia, Iran sebetulnya sudah mencoba bersabar tidak melalukan serangan langsung atas pembunuhan terhadap warga Palestina dan juga pejabat Iran. 

Akan tetapi, lanjut dia, pengancuran Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan penasihat garda revolusi Iran Sayyed Razi Mousavi telah mendorong Iran untuk melakukan langkah-langkah yang terukur. 

Menurut dia, serangan Iran ini adalah “retaliasi” atau pembalasan atas serangan brutal Israel pada 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatinya di Damaskus, Suriah. "Sikap atau penjelasan resmi pemerintah Iran atas serangan balasan ini telah disampaikan. Bagi Iran, langkah  ini perlu dilakukan untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan PBB dan hukum internasional," kata Sudarnoto.

Di samping itu, menurut dia, Iran ingin menunjukkan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya yang telah sangat nyata dirusak Israel. Karena itu, sikap Iran ini, hemat dia, bisa dimengerti sebagai sikap patriotik karena melakukan pembelaaan terhadap kedaulatan yang dilindungi oleh hukum.

"Upaya-upaya yang dilakukan negara manapun yang menentang apalagi mengecam tindakan Iran ini sebagai tindakan teror sebagaimana yang misalnya ditunjukkan oleh Amerika adalah sikap yang tak bisa dipertanggung jawabkan," jelas dia.

Seharusnya, menurut dia, Amerika dan negara-negara mitranya secara tegas menghentikan genosida Israel terhadap warga Palestina dan menarik mundur secara permanen IDF. 

Dia menjelaskan, tanpa Iran melakukan serangan pun sebetulnya saat ini Israel sudah menjadi common enemy secara global. Karena itu, peluang Iran memperoleh dukungan publik secara global cukup besar, karena masyarakat sebetulnya berkeinginan agar Israel diberi pelajaran yang lebih efektif atas semua tindakan kejahatan yang luar biasa (extra ordinary crimes). 

Lebih lanjut, Sudarnoto menjelaskan, Mahkamah Internasional (ICJ) dan sidang Dewan Kehormatan (DK) PBB sudah dilakukan. Akan tetapi, kata dia? dibutuhkan langkah yang lebih efektif menghentikan Israel untuk tidak melakukan genosida di Palestina dan mengekskalasi serangan ke mana-mana. 

Karena itu, menurut Sudarnoto, serangan Iran sebetulnya merupakan peringatan keras kepada Israel dan Amerika sekaligus yang saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda kerontokannya secara moral, politik, dan bahkan secara diplomatik. 

"Jika Israel dan Amerika tidak mau mendengar, maka kerontokan secara militer akan terlihat. Iran mempunyai banyak kawan dan memberikan dukungannya," ujar Sudarnoto.

Dia pun mengimbau kepada umat Islam khususnya untuk tidak terpengaruh oleh upaya-upaya dari pihak manapun yang secara terus menerus membenturkan dan mempertentangkan Sunni-Syiah, dan faksi-faksi di Paslestina. Apa yang dilakukan Iran, tambah dia, perlu dijadikan sebagai momentum untuk mengkonsolidasi diri sehingga kokoh menghadapi common enemy Israel. 

"Khususnya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia, saya juga tegaskan kembali sikap MUI selama ini agar umat Islam, masyarakat Indonesia dan internasional terus memberikan dukungan penuh kemerdekaan dan kedaultan Palestina. Ini menjadi salah sumber penting terciptanya perdamaian dunia," kata Sudarnoto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler