Kemenparekraf: Potensi Ekonomi Libur Lebaran Capai Rp 369,8 Triliun

Mayoritas wisata pada libur Lebaran 2024 didominasi perjalanan bersama keluarga.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga beristirahat saat berwisata di Tebet Eco Park, Tebet, Jakarta, Senin (15/4/2024). Taman kota menjadi destinasi wisata alternatif bagi warga untuk menghabiskan libur Lebaran 1445 Hijriah. Mudahnya akses menuju taman kota dan bebas tarif tanpa dipungut biaya masuk taman kota menjadi pilihan tepat bagi warga yang ingin berlibur ditengah tempat wisata lainnya yang dipenuhi oleh wisatawan.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, perjalanan wisata pada libur Lebaran 2024 didominasi perjalanan bersama keluarga.

Baca Juga


“Dengan mitra atau dengan siapa mereka berwisata, terbesar hampir 90 persen bersama keluarga. Jadi benar sih mudik itu momen keluarga,” ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya dalam jumpa pers mingguan yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Kemenparekraf mengungkapkan, potensi perputaran ekonomi yang terjadi selama libur Lebaran 2024 berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya mencapai Rp 369,8 triliun.

 

“Ini kita sampaikan angka potensi perputaran ekonomi kira-kira mencapai Rp369,8 triliun," ujar Nia.

Berdasarkan statistik pergerakan wisatawan nusantara (wisnus), lanjut dia, capaian tertinggi pergerakan wisnus adalah ketika mudik yang tercatat pada tahun ini sebesar 89,9 persen dengan moda transportasi kendaraan pribadi sebesar 74,9 persen.

Adapun masyarakat pada libur Lebaran kali ini telah membanjiri sejumlah destinasi yang berupa pantai atau danau, pusat kuliner, pegunungan atau agrowisata, taman rekreasi atau kebun binatang serta pusat perbelanjaan.

Nia juga mencatat struktur pengeluaran masyarakat dikucurkan dalam beberapa hal seperti akomodasi, transportasi, makan minum dan belanja oleh-oleh yang merupakan ciri khas wisatawan Indonesia.

“Dan kriteria wisnus dan wisatawan nasional (wisnas) kalau keluar ini belanja oleh-oleh untuk tetangga, adiknya, jadi oleh-oleh itu memang DNA-nya orang Indonesia,” ujarnya.

Di sisi lain, selama libur Lebaran itu pihaknya juga mencatat terdapat sejumlah kendala yang terjadi saat masyarakat melangsungkan aktivitas wisata, di antaranya adalah kemacetan, destinasi wisata ramai atau penuh, kondisi cuaca, harga tiba-tiba meningkat terdapat amenitas yang tidak memadai karena pada saat bersamaan terjadi lonjakan secara bersamaan.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler