Israel Bom Kamp Pengungsi, 13 Warga Gaza, Termasuk Anak-Anak Gugur

Anak-anak hanya bermain foosball dan mereka menjadi martir.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina memeriksa rumah mereka yang hancur di kamp pengungsi Al Maghazi, Jalur Gaza tengah, 15 April 2024, menyusul serangan udara Israel.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setidaknya 13 orang gugur, termasuk tujuh anak-anak, dan lebih dari 25 terluka setelah serangan menargetkan kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah, Selasa (16/4/2024). Israel melanjutkan pengeboman di wilayah Palestina.

Videografis, yang diperoleh secara eksklusif oleh CNN dari saksi mata Nihad Owdetallah, menunjukkan beberapa korban tersebar di lantai, termasuk anak-anak dengan darah mengalir di sekitar area tersebut.

Puluhan orang tampak berlarian dengan panik, berteriak dan mencoba menghitung dan membawa mayat. Meja foosball berlumuran debu terlihat di antara mayat.

Owdetallah, yang tinggal di kamp, mengatakan dia mendengar ledakan sekitar pukul 15.40 waktu setempat pada Selasa sekitar 30 hingga 40 meter darinya.

“Saya segera berjalan untuk melihat apa yang terjadi dan menemukan mayat yang tergeletak di tanah. Orang-orang berteriak, anak-anak berteriak. Banyak anak-anak mati. Mereka hanya bermain foosball dan mereka menjadi martir,” katanya, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (17/4/2024).

Rekaman yang diambil dari Rumah Sakit Martir Al-Aqsa menunjukkan aliran korban dan orang-orang yang terluka terus-menerus diantar masuk. Ruang gawat darurat penuh sesak dengan pasien, termasuk beberapa anak yang terluka.

Mereka menangis di lantai. Anggota keluarga terlihat berkerumun di atas mayat orang yang mereka cintai, mencium mereka, memegang mereka, dan terisak-isak.

Baca Juga


Video dari dalam kamar mayat...

Video dari dalam kamar mayat di rumah sakit menunjukkan keluarga mencoba mengidentifikasi orang yang mereka cintai di antara almarhum. Fatmeh Issa menunjuk ke kantong mayat berwarna putih dengan wajah seorang anak laki-laki yang berlumuran darah mengatakan, “Ini anakku."

Pria lain berteriak, “Mereka tidak ada hubungannya dengan siapa pun! Mereka adalah warga sipil. Kasihanilah kami. Anda membunuh anak-anak. Anda tidak membunuh tentara atau pejuang. Anda membunuh anak-anak yang bermain damai di jalan.”

Video menunjukkan dia menyerahkan mayat seorang gadis muda kepada pria lain. Kedua pria itu meneriakkan ayat-ayat Alquran dan terisak-isak. Pria yang menerima tubuhnya terlihat menempatkannya di tanah, dan menutupi tubuhnya dengan jaket, mengatakan dia adalah putrinya.

“Ini putri sulung saya. Namanya Lujain, dia berusia sembilan tahun. Sebuah serangan menghantam mereka saat mereka bermain di jalan. Mereka semua hanya anak-anak,” tambahnya.

Video dari luar halaman rumah sakit menunjukkan orang-orang yang tampak tertekan, terutama wanita yang mendorong untuk masuk ke dalam rumah sakit, menangis untuk orang yang mereka cintai. Puluhan orang terlihat berkumpul di halaman mengucapkan doa untuk almarhum sebelum mereka dibawa untuk dimakamkan.

CNN telah menghubungi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk memberikan komentar tetapi belum menerima tanggapan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler