MRT Jakarta dan Sojitz Jepang Resmi Kerja Sama Bangun MRT Bundaran HI-Kota

Pembangunan MRT Jakarta fase 2A HI-Monas ditargetkan dapat beroperasi 2027.

EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase 2A diharap bisa beroperasi hingga Kota.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi bekerja sama dengan dengan perusahaan Jepang, Sojitz Corporation terkait kelanjutan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2A yakni paket kontrak atau contract package (CP) 205.

Baca Juga


CP 205 merupakan paket pengadaan sistem persinyalan hingga rel dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Kota.

"Adapun periode kontrak CP 205 selama 75 bulan hingga pada akhir tahun 2029," ujar Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat usai acara penandatanganan kontrak CP205 MRT Jakarta dengan Sojitz Corporation di Jakarta, Rabu (19/4/2024).

Dia mengatakan perjalanan MRT Jakarta untuk membangun rel atau track works merupakan perjalanan yang panjang. Menurut dia, pihaknya sempat mengalami gagal tender sebanyak tiga kali.

Adapun kegagalan dalam pencarian kontraktor terutama disebabkan karena faktor eksternal antara lain pandemi COVID-19, kemudian terjadinya perang di berbagai benua, geopolitik dan kelangkaan semikonduktor serta lainnya.

"Pada tahun 2023, kami memulai kembali proses tender dengan menggunakan sistem internasional  (international competitive bidding) (ICB) hingga pada 20 Februari diperoleh letter of acceptance dengan Sojitz Corporation sebagai pemenang tender," jelas Tuhiyat.

Dia juga menjelaskan progres pembangunan MRT Jakarta khususnya fase 2A dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia sampai Kota secara rata-rata sebesar 33,36 persen per 25 Maret 2024.

Ini meliputi Stasiun Thamrin dan Monas sebesar 74 persen, Stasiun Harmoni, Sawah Besar dan Mangga Besar sebesar 28 persen, serta Glodok dan Kota sebesar 50 persen.

Tuhiyat menargetkan MRT Jakarta fase 2A yakni Bundaran Hotel Indonesia hingga Monas dapat beroperasi pada tahun 2027, sementara untuk Harmoni sampai dengan Kota, diperkirakan pada akhir tahun 2029.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang hadir dalam kesempatan tersebut,mengatakan MRT Jakarta fase 2A yang saat ini mencapai kemajuan sebanyak 33 persen diharapkan dapat melengkapi transportasi yang sudah ada.

"Ini semua untuk melengkapi transportasi yang sudah ada sehingga kita bisa menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan," kata dia.

Selain Heru, turut hadir dalam acara penandatangan kerja sama sore itu antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dan Assistant General Manager Airport & Transportation Infrastructure Departement, Sojitz Corporation Naoki Kazama.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler