Mengucap Salam ke Sesama Muslim, Sunnah yang Mulai Ditinggalkan?
Mengucapkan salam di antara sesama Muslim adalah salah satu bentuk keimanan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW telah mengabarkan tanda-tanda hari kiamat, salah satunya adalah memberi salam hanya kepada orang-orang tertentu. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda:
بينَ يدَي السَّاعةِ : تسليمُ الخاصَّةِ ، و فُشُوُّ التَّجارةِ حتَّى تُعينَ المرأةُ زوجَهَا علَى التَّجارةِ ، و قَطعُ الأرحامِ ، و فُشُوُّ القلَمِ ، و ظُهورُ الشَّهادةِ بالزُّورِ ، و كِتْمانُ شَهادةِ الحقِّ
"Menjelang hari kiamat, orang hanya memberi salam kepada orang-orang tertentu, meluasnya perdagangan sehingga wanita membantu suaminya dalam berdagang, terputusnya hubungan kekeluargaan, meluasnya pena, kesaksian palsu, dan penyembunyian kesaksian yang benar." (HR. Bukhari, dalam Al Adab Al Mufrad)
Pesan Nabi SAW tersebut menekankan pentingnya hubungan antar-Muslim dengan menyebarkan salam di antara mereka. Umat Muslim adalah satu keluarga, bahkan ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, seluruh tubuh akan turut merasakan kesakitannya. Hubungan di antara mereka adalah hubungan persaudaraan Islam.
Karena itu, Nabi SAW memberikan penekanan pada hal tersebut. Beliau menunjukkan bahwa mengucapkan salam di antara sesama Muslim adalah salah satu bentuk keimanan dan salah satu jalan menuju surga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَفَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
"Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang jika kalian amalkan maka kalian akan saling menyayangi? Tebarkanlah salam di antara kalian."
Selanjutnya...
Mengucapkan salam juga berarti mengucapkan salam kepada para malaikat, penghuni surga, dan orang-orang beriman pada hari mereka bertemu Allah. Salam adalah sebab tumbuhnya kedekatan, dan kunci untuk meraih kasih sayang. Dengan menyebarkan salam, kedekatan antar Muslim akan menguat, serta melatih diri dalam menjaga sikap rendah hati dan menghormati sesama Muslim.
Hal itu sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari 'Ammar, dia berkata:
«ثَلَاثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ جَمَعَ الْإِيمَانَ: الْإِنْصَافُ مِنْ نَفْسِكَ، وَبَذْلُ السَّلَامِ لِلْعَالَمِ، وَالْإِنْفَاقُ مِن الْإِقْتَارِ».
"Ada tiga hal yang jika seseorang memilikinya, maka dia telah mengumpulkan keimanan, yaitu bersikap inshaf (menunaikan hak Allah dan manusia), mengucapkan salam kepada sesama Muslim, dan berinfak ketika dalam kesempitan rezeki." (HR. Bukhari)
Ucapan salam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW diucapkan adalah as-salamu ‘alaikum, sama dengan yang diucapkan Nabi Ibrahim AS. Ini adalah salam yang sifatnya langgeng dan mantap.
Prof Quraish Shihab mengatakan, berdasarkan hadits Nabi SAW, bahwa mengucapkan salam dengan redaksi tersebut memperoleh sepuluh ganjaran. Bila ditambah wa rahmatullah, menjadi dua puluh, dan bila disertai lagi dengan wa barakatuh, genaplah ganjaran menjadi tiga puluh. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Sumber: Alukah