Argentina Dilanda Pneumonia Misterius yang Mirip Covid-19, Penderitanya Sakit Parah

Argentina mengalami peningkatan kasus pneumonia atipikal parah.

Pixabay
Perempuan batuk (Ilustrasi). Argentina tengah mengalami peningkatan kasus pneumonia atipikal yang menyerang kelompok usia muda.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah peringatan mendesak telah dikeluarkan setelah munculnya penyakit misterius yang menyerupai Covid-19. Penyakit itu menyebabkan sejumlah orang dirawat di rumah sakit dengan gejala pneumonia parah di Buenos Aires, Argentina.

Peringatan tersebut disampaikan melalui sistem pengawasan kesehatan masyarakat internasional ProMED pada 17 April 2024. ProMED, yang merupakan program dari Masyarakat Internasional untuk Penyakit Menular, mencatat peningkatan kasus pneumonia atipikal yang membutuhkan perawatan kritis dalam 30 hari terakhir di Ibu Kota Argentina tersebut.

Baca Juga



Mayoritas yang terkena dampak adalah kaum muda tanpa faktor risiko utama. Penderitanya sering kali memerlukan bantuan pernapasan.

Dalam peringatan tersebut, 20 dari 60 kasus yang teridentifikasi menunjukkan gejala psittacosis. Ini adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Chlamydophila psittaci dan sering kali terkait dengan burung peliharaan seperti parkit dan burung beo.

Hanya saja, banyak pasien yang terinfeksi tidak memiliki riwayat kontak dengan burung. Psittacosis dapat menyebar melalui debu yang mengandung bakteri dari kotoran dan sekresi burung yang terinfeksi.

Jika tidak diobati, infeksinya dapat berakibat fatal. Sejauh ini, memang belum ada konfirmasi pasti bahwa psittacosis adalah penyebab utama dari wabah ini.

Meski begitu, ahli penyakit menular dari University of East Anglia, Profesor Paul Hunter, menyatakan bahwa kemungkinan adanya hubungan antara kasus-kasus tersebut dan kontak dengan burung yang terinfeksi cukup tinggi. Hunter mengatakan kasus seperti ini bisa terjadi jika dua patogen berbeda menyebabkan wabah penyakit pernapasan secara bersamaan.

"Jadi, seiring berjalannya waktu, mungkin akan semakin banyak kasus yang terbukti disebabkan oleh psittacosis," kata Hunter, dilansir Express, Sabtu (20/4/2024).

Kasus-kasus tersebut terutama terkait dengan kontak dengan burung peliharaan atau pekerjaan yang melibatkan unggas, seperti pekerja toko hewan peliharaan atau peternak unggas. Meskipun demikian, peringatan ini menjadi perhatian global.

Inggris juga memantau situasi tersebut sebagai bagian dari pengawasan global terhadap infeksi baru. Sementara itu, Argentina sudah menghadapi masalah lain seperti wabah demam berdarah yang melonjak drastis.

Lebih dari 160 ribu kasus telah dilaporkan antara 1 Januari hingga 25 Maret 2024, dengan mencapai enam kali lipat lipat dari musim sebelumnya. Dengan demikian, pemerintah Inggris telah menambahkan demam berdarah sebagai salah satu risiko kesehatan di Argentina bersama dengan demam kuning dan virus Zika, yang memberikan peringatan kepada wisatawan untuk memeriksa kesehatan mereka sebelum berkunjung ke negara tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler