Protes Bakar Diri Warnai Pengadilan Sidang Kasus Trump 

Pria itu terbakar selama beberapa menit di hadapan kamera televisi.

Jabin Botsford/Pool Photo via AP
Mantan Presiden Donald Trump duduk di pengadilan pidana Manhattan bersama tim hukumnya di New York, 15 April 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pria tewas usai membakar diri di depan gedung pengadilan New York di mana mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disidang atas kasus uang suap. Pihak berwenang mengatakan tampaknya pria itu tidak mengincar Trump.

Baca Juga


Pria itu terbakar selama beberapa menit di hadapan kamera televisi yang diletakan di depan gedung pengadilan yang menggelar sidang pertama kasus pidana mantan presiden AS dalam sejarah. Juru bicara Kepolisian Negara Bagian New York (NYPD) mengatakan pria itu dinyatakan tewas di rumah sakit, Jumat (19/4/2024) malam waktu setempat.

Sebelumnya pihak berwenang mengatakan pria itu dalam kondisi kritis. Saksi mata mengatakan pria itu berusia 30-an, mengeluarkan pamphlet dari ranselnya dan melemparnya ke udara sebelum menyiram dirinya sendiri dengan sebuah cairan dan membakar diri.

Salah satu pamphlet itu merujuk pada "miliuner jahat" tapi sisanya tidak terlihat menyinggung Trump. NYPD mengatakan pria itu diidentifikasi sebagai Max Azzarello dari St. Augustine, Florida. Ia tampaknya tidak mengincar Trump atau pihak lain yang terlibat dalam sidang.

"Saat ini kami mulai melabelkannya sebagai seorang teori konspirasi, dan kami akan memulainya dari sana," kata deputi komisioner polisi NYPD Tarik Sheppard di konferensi pers, Sabtu (20/4/2024).

Dalam manifesto yang diunggah di internet pria yang menggunakan nama pelaku mengatakan ia membakar diri dan meminta maaf pada teman-teman, saksi mata dan tim penyelamat. Unggahan itu memperingatkan "kudeta apokaliptik fasis" dan mengkritik mata uang kripto dan politisi AS tidak tidak mengincar Trump secara khusus.

Saksi mata mengatakan mereka mencium bau asap di plaza depat gedung sidang. Polisi menyemprotkan alat pemadam kebakaran ke tanah. Terlihat ransel dan kaleng bensin yang terbakar.

Gedung pengadilan di pusat Manhattan itu pun dijaga ketat polisi karena menarik banyak pengunjuk rasa dan orang-orang yang sekadar ingin melihat sidang pertama Trump. Meski kini jumlah penonton berkurang.

Perkembangan mengejutkan ini terjadi setelah proses pemilihan juri selesai. Jaksa dan pengacara Trump menyampaikan pernyataan pembuka pada Senin (22/4/2024) dalam kasus penyuapan bintang film porno. Sidang sempat ditunda.

Dua belas juri serta enam orang alternatifnya akan mempertimbangkan bukti-bukti dalam sidang pertama yang menentukan apakah seorang mantan presiden AS bersalah telah melanggar hukum. Pengacara Trump, Susan Necheles mengatakan jaksa akan memanggil setidaknya 20 saksi mata.

Trump mungkin bersaksi untuk dirinya sendiri, langkah beresiko yang membuat jaksa dapat memeriksa kesaksiannya di pengadilan. Juru terdiri dari tujuh pria dan lima perempuan, sebagian besar bekerja di profesi kerah putih, dua pengacara perusahaan, seorang perancang perangkat lunak, terapis berbicara dan seorang guru bahasa Inggris.

Sebagian besar bukan warga New York, yang dipanggil dari berbagai negara bagian di seluruh AS dan beberapa negara termasuk Irlandia dan Lebanon. Para juru alternatif juga akan mendengar kasus ini, mereka akan menjadi cadangan bila ada juri yang terpaksa tidak dapat menjalani tugasnya karena sakit atau alasan lain.

Trump dituduh menutupi pembayaran yang dilakukan pengacaranya saat itu Michael Cohen ke bintang film porno Stormy Daniels sebesar 130 ribu dolar AS sebelum pemilihan presiden 2016. Agar Daniels tidak mengungkapkan hubungan seksualnya dengan Trump satu dekade sebelumnya.

Trump mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis yang diajukan Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg. Ia juga membantah pernah bertemu Daniels yang nama aslinya Stephanie Clifford.

Trump juga mengaku tidak bersalah atas tiga dakwaan pidana lainnya. Namun sidang kasus tutup mulut yang putusannya akan disampaikan sebelum pemilihan presiden 5 November mendatang. Vonis bersalah pun tidak akan melarangnya mengikuti pemilihan presiden.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler