China Luncurkan Mesin Diesel dengan Efisiensi Panas Tertinggi, Mampu Kurangi Emisi Karbon
Mesin diesel dinilai bisa hemat energi dan kurangi emisi gas buang.
REPUBLIKA.CO.ID, TIANJIN -- Perusahaan China meluncurkan mesin diesel yang diklaim memiliki efisiensi panas tertinggi di dunia yaitu 53,09 persen sehingga dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Dua lembaga penguji yaitu TÜV SUD asal Jerman dan China Automotive Technology and Research Center (CATARC) dari China memberikan sertifikasi lolos uji profesional untuk mesin buatan perusahaan Weichai Power tersebut.
"TUV SUD telah menguji mesin diesel dari perusahaan ini dan hasil uji menunjukkan mesin dapat melakukan efisiensi termal," kata Wakil Presiden TUV SUD He Nuobe melalui video yang ditayangkan saat pengenalan mesin itu untuk pertama kali di Tianjin, China, dikutip Ahad (21/4/2024).
Dia yakin ini bukan hanya kerja dari perusahaan saja melainkan hasil dari kerja sama para peneliti di China dan dia menunggu terobosan selanjutnya, kata He Nuobe.
Mesin tersebut diperkenalkan untuk pertama kali ke publik dalam pembukaan Kongres Dunia Mesin Pembakaran Dalam (World Congress on Internal Combustion Engines) 2024 yang digelar di Tianjin dan dihadiri berbagai akademisi dan praktisi dari China, Jerman, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, Jepang, dan negara lain.
"Internal combustion engine" (ICE) atau motor pembakaran dalam adalah suatu mesin motor bakar yang proses pembakarannya berada di dalam konstruksi mesin itu sendiri untuk menghasilkan perubahan energi panas. Contohnya adalah mesin yang digunakan dalam mobil, sepeda motor, kendaraan berat, bus, kapal, pesawat terbang stasiun pembangkit listrik maupun generator set (genset).
Keuntungan utama penggunaan ICE adalah punya daya yang kuat untuk menggerakkan kendaraan dengan kecepatan tinggi serta efisien, namun kekurangannya memiliki emisi gas buang seperti karbon dioksida dan polutan lain sehngga menjadi kontributor utama perubahan iklim.
"Penting untuk berinovasi dan mendobrak hambatan dalam teknologi. Apalagi saat ini masyarakat terobsesi dengan berita dan keuntungan finansial sehingga ada kebutuhan mesin pembakaran internal yang hemat energi sekaligus rendah karbon," kata Ketua CATARC An Tiecheng.
CATARC adalah lembaga penelitian sekaligus penguji milik pemerintah Lembaga tersebut membantu banyak produsen mobil dan suku cadang otomotif dalam pengujian produk untuk pasar China.
"Terobosan tersebut dapat dilakukan dengan integrasi antara industri, akademisi dan riset lapangan. Kita harus terus bekerja keras termasuk melakukan diversifikasi di bidang 'big data', teknologi pemantauan jarak jauh, kendaraan tanpa karbon, serta teknologi pengujian dan evaluasi untuk mendorong pengurangan polusi dan sinergi dalam industri otomotif," tambah An Tiecheng.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Sains dan Teknologi China Wan Gang dalam sambutannya menyebut kesempatan industri otomotif untuk membuat inovasi kendaraan ramah lingkungan punya pasar yang sangat besar.
"Pada 2023 total mobil elektrik dan hibrida (hybrid) yang terjual di China tercatat 4,5 juta unit dari total 9,5 unit kendaraan sejenis yang terjual di dunia dan sebanyak 70,4 persen di antaranya adalah murni mobil listrik," kata Wan Gang.
Dari jumlah mobil listrik yang terjual itu, Wan Wang menyebut industri mesin pembakaran internal China juga punya kesempatan untuk mendapatkan pasar dengan cara bertransformasi menggunakan mesin rendah karbon.
Menurut dia, saat ini sedang dikembangkan mobil hibrida yang hanya membutuhkan bahan bakar kurang dari 4 liter bensin untuk menempuh jarak 100 kilometer. Pengembangan untuk kendaraan-kendaraan besar seperti bus, angkutan logistik, truk dengan menggunakan mesin hidrogen juga terbuka.
Dalam menghasilkan mesin diesel dengan efisiensi termal, perusahaan Weichai Power telah membentuk tim penelitian dan pengembangan sejak 2015. Hasilnya pada 16 September 2020, Weichai Power merilis mesin diesel pertama dengan efisiensi termal sebesar 50,23 persen.
Dua tahun kemudian, tingkat efisiensinya meningkat menjadi 51,09-52,28 persen (2022) dan 53,09 persen pada 2024. Dengan efisiensi termal sebesar 53,09 persen itu, Weichai Power menyebut penggunaan mesin diesel dapat menghemat nilai keekonomian 14 persen.
Bila menggunakan data penggunaan mesin diesel di seluruh China dan bila mesin dapat melakukan efisiensi panas hingga 53 persen, bahan bakar yang dapat dihemat mencapai 31 juta ton, dan emisi karbon yang dapat dikurangi mencapai hingga 97 ton setiap tahunnya.
Artinya, dengan penggunaan traktor mesin diesel yang bekerja 250.000 kilometer dalam setahun, artinya ada 12 ribu liter solar yang dihemat. Bila harga solar saat ini adalah 7,8 yuan per liter (sekitar Rp17.413) maka dapat menghemat 98 ribu yuan per tahun (sekitar Rp219 juta).