Cara Tobat Dari Perbuatan Zina

Masih bisa mendapat kesempatan memperbaiki diri dengan bertobat.

republika
Waktu terbaik bertobat.
Rep: mgrol151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam pandangan Islam, Allah selalu terbuka untuk menerima tobat hamba-Nya selama hidupnya. Terlepas dari dosa apapun yang telah dilakukan, Allah selalu siap menerima hamba-Nya yang bertaubat dengan tangan terbuka, salah satunya perbuatan zina.

Baca Juga


Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar. Namun, seseorang yang sudah terlanjur melakukan perbuatan dosa zina, masih bisa mendapat kesempatan memperbaiki diri dengan bertobat kepada Allah. 

Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk bertobat dari perbuatan zina di antaranya:

Pertama, menyesali perbuatan zina yang sudah dilakukan

Mengakui bahwa apa yang dilakukan adalah salah dan merasa menyesal adalah langkah pertama menuju tobat yang sejati. Untuk itu, perlu menyadari kesalahan dan berjanji kepada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Kedua, bertobat dengan ikhlas kepada Allah untuk menuju pembersihan dosa-dosa

Dalam Islam, tobat yang ikhlas akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Allah berfirman dalam Surat At-Tahrim ayat 8 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا

Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobatan nasuha (tobat yang semurni-murninya). (QS. At-Tahrim: 8). 

Ketiga, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi

Tanpa tekad yang kuat, proses bertobat akan sulit dilakukan. Seseorang harus memahami betapa seriusnya dosa zina, sehingga timbul perasaan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi dengan niat yang sungguh-sungguh.

Selain itu, tekad yang kuat menunjukkan niat yang tulus untuk memperbaiki diri dan menjauhi dosa.

Keempat, berteman dengan orang-orang yang sholeh

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat. Seperti teman, keluarga, atau seorang mentor agama dapat memberikan dukungan moral dan motivasi yang dibutuhkan dalam proses bertobat.

Berteman dengan orang yang sholeh memiliki dampak besar pada kehidupan seseorang. Teman adalah bagian penting dalam membentuk kepribadian, nilai-nilai, dan tujuan hidup seseorang. 

Oleh karena itu, memilih teman yang baik dan sholeh sangat penting, karena mereka dapat mempengaruhi secara positif.

Rasulullah SAW pernah berpesan bahwa ukuran ketaatan seseorang bisa dilihat dari kualitas pada teman yang dimilikinya: 

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ 

 

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat.” (H.R. Abu Dawud). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler