Sepanjang April 2024, Puluhan Bencana Melanda Kuningan

Selain tanah longsor, bencana lainnya adalah angin kencang, rumah ambruk, kebakaran

Dok Diskominfo Kabupaten Kuninga
Beberapa titik bencana longsor di Kecamatan Subang, yakni Desa Gunung Aci, Dusun Ragawangsa Desa Situgede dan Desa Pamulihan Kab Kuningan
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN---Sepanjang April 2024 hingga memasuki pekan ketiga, bencana masih terus melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan. Aksi bersih-bersih sungai pun dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah bencana.

Baca Juga


Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, sepanjang 1 – 19 April 2024, tercatat ada 26 kejadian bencana. Dari total 26 kejadian itu, tanah longsor paling sering terjadi, yakni sebanyak 22 kejadian.

Selain tanah longsor, bencana lainnya adalah angin kencang, rumah ambruk, kebakaran rumah dan orang hilang, masing-masing sebanyak satu kejadian. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, seluruh kejadian bencana itu menyebabkan 20 kepala keluarga (KK) atau 65 warga terdampak. Satu KK atau satu warga di antaranya terpaksa mengungsi.

‘’Bencana juga menyebabkan satu rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan dan delapan rumah terancam,’’ ujar Indra, Ahad (21/4/2024).

Selain rumah warga, bencana juga menyebabkan delapan titik ruas jalan terdampak. Begitu pula sembilan unit tembok penahan tanah (TPT). ‘’Puluhan bencana sepanjang April ini terjadi di 19 desa yang tersebar di 13 kecamatan,’’ kata Indra.

Dari belasan desa yang mengalami bencana itu, salah satunya adalah Desa Cikondang, Kecamatan Hantara, pada Rabu (17/4/2024) lalu. Yakni, bencana tanah longsor. Longsor terjadi di kebun dan sawah milik empat warga di desa setempat. Longsor menyebabkan pergeseran tanah dan retakan dinding bangunan rumah dan kandang kambing milik warga bernama Ahyani (58).

Bencana longsor di Desa Cikondang itu diawali dengan hujan sejak sore sampai malam hari sehingga menyebabkan aliran air dari sungai Cipedak cukup deras dan mengakibatkan longsor.

Sementara itu, aksi bersih-bersih sungai sebagai salah satu upaya untuk mencegah bencana dilakukan Aliansi Masyarakat Peduli Aliran Sungai (AMPAS) Kabupaten Kuningan, Ahad (21/4/2024). Kegiatan bersih-bersih sungai massal dengan tajuk “Bersama Kartini Bersihkan Sungai” itu dilakukan di saluran irigasi Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan.

Dalam kesempatan itu, Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar,  meminta agar seluruh warga tidak mencemari sungai dengan sampah. Jika sungai tercemar, maka akan menimbulkan bencana dan berdampak penyakit.

‘’Kegiatan (bersih-bersih sungai) ini akan menjadi spirit bagi yang lainnya. Bukan hanya bisa menikmati, namun harus juga peduli dan menjaga lingkungan. Mun nyaah ka turunan, ulah miceun sampah ka walungan (kalau sayang sama keturunan, jangan membuang sampah ke sungai),’’ ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kabupaten Kuningan itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler