Menengok Perhelatan Beijing International Film Festival
Lebih dari 250 film baru maupun klasik diputar di 27 bioskop di Beijing.
REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai seorang penikmat film, saya merasa beruntung karena berkesempatan menghadiri Beijing International Film Festival (BJIFF) ke-14 yang dihelat pada 18-26 April 2024. BJIFF merupakan salah satu acara kebudayaan berskala internasional terbesar yang rutin digelar China.
Kunjungan saya ke BJIFF berlangsung pada Jumat (19/4/2024). Saya datang bersama para jurnalis yang sedang mengikuti program China International Press Center (CIPC). Meski tak menghadiri seremoni pembukaan, saya tetap bersemangat untuk menengok perhelatan BJIFF.
BJIFF ke-14 digelar di Beijing Langyuan Station. Dulunya tempat tersebut dikenal sebagai Gudang Tekstil Beijing (Beijing Textile Warehouse). Gudang itu dibangun pada dekade 1960-an dan menjadi basis penyimpanan utama sistem industri tekstil di Beijing. Terdapat jalur kereta yang turut terkoneksi ke fasilitas tersebut.
Sempat terbengkalai dan tak lagi difungsikan, pada 2017, Gudang Tekstil Beijing mulai disulap menjadi area budaya dan kreatif. Bangunan-bangunan bergaya industrial di area seluas 140 ribu meter persegi kini telah berubah menjadi restoran, kafe, hingga toko furnitur.
Ketika saya tiba di Beijing Langyuan Station untuk menghadiri BJIFF, suasana cukup semarak. Sejumlah figur karakter film, mulai dari Po Kung Fu Panda hingga Spider-Man, terpajang di beberapa sudut area utama stasiun. Banyak anak muda China datang dengan mengenakan kostum karakter dari film atau animasi tertentu (cosplay).
Penyelenggaraan BJIFF berada di bawah naungan Pemerintah Beijing dan China Media Group (CMG). Dalam acara pembukaan pada Kamis (18/4/2024) pekan lalu, wali kota Beijing, yang juga menjabat sebagai ketua komite pengorganisasian BJIFF ke-14, Yin Yong, mengatakan, pada 2023, industri perfilman China mengalami kebangkitan.
Sebagai pemimpin Beijing, Yin mengaku mendukung kemajuan ekosistem perfilman di wilayahnya. "Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah memprioritaskan pengembangan industri film dan televisi sebagai komponen kunci dari pertumbuhan budaya ibu kota. Kota ini telah meningkatkan kebijakan dukungan industri, memupuk inovasi perusahaan dan peningkatan layanan untuk bakat, menciptakan yang lebih terbuka, bersemangat dan ekosistem profesional untuk pembuat film global,” ucapnya.
Dalam perhelatan BJIFF ke-14, Brasil terpilih menjadi tamu kehormatan. Menteri Kebudayaan Brasil Margareth Menezes sempat menyampaikan pidato secara virtual pada seremoni pembukaan. Dia mengapresiasi negaranya dipilih sebagai tamu kehormatan.
“Tahun ini menandai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Brasil dan China. Kami menghadirkan empat film yang menggambarkan keragaman budaya dan wilayah kami,” ucap Menezes.
Karena terpilih sebagai tamu kehormatan, sebuah acara khusus diadakan untuk memutar film-film Brasil. Sutradara sekaligus animator kenamaan Brasil, Carlos Saldanha, turut diundang ke BJIFF sebagai anggota komite juri Tiantan Awards.
Selama perhelatan BJIFF, lebih dari....
Selama perhelatan BJIFF, lebih dari 250 film baru dan klasik, baik domestik maupun internasional, diputar di 27 bioskop di Beijing serta Kota Tianjin dan Provinsi Hebei. Beberapa film yang disertakan antara lain Dr. Strangelove, Once Upon a Time in America, Blade Runner 2049, Pulp Fiction, dan The Story of Qiu Ju. Selain pemutaran film, terdapat lebih dari 100 acara untuk para pecinta film, seperti forum, roadshow, dan masterclass.
Dalam rangkaian BJIFF ke-14, turut terdapat acara Tiantan Awards. Ia merupakan kompetisi utama BJIFF. Sebanyak 1.509 film dari 118 negara dan wilayah mendaftar untuk mengikuti Tiantan Awards tahun ini. Dari karya-karya yang sudah diajukan, terpilih 15 film untuk memperebutkan 10 penghargaan. Ke-15 film tersebut terdiri dari 12 film internasional dan tiga film domestik Cina.
Ketua tim juri untuk Tiantan Awards tahun ini adalah sutradara asal Serbia, Emir Kusturica. Menurut informasi di situs BJIFF, karya pemenang akan ditentukan oleh “daya tarik publik”, konsep artistik secara keseluruhan, serta estetika film yang digunakan. Tiantan Awards juga bakal memberi penghargaan kepada sutradara dan film pendek baru.
BJIFF mulai digelar pada 2011. Festival tersebut bertujuan meningkatkan pertukaran di antara para pelaku industri perfilman global. Perhelatan BJIFF semakin dilirik dunia internasional karena pasar film Cina yang bergeliat dan terus tumbuh.
Perhelatan rutin BJIFF merupakan salah satu bukti bahwa Cina sangat berminat meningkatkan kualitas industri perfilmannya. Lewat pertukaran dengan profesional-profesional dari berbagai negara, termasuk membuka diri terhadap produk perfilman global, terutama Barat, ada misi mencetak pelaku-pelaku kreatif dan mumpuni di industri ini. Mereka diharapkan akan mampu memajukan perfilman Cina nantinya.