Lima Karakter Antagonis dalam Film dengan Akting Kurang Memuaskan

Sosok antagonis sama pentingnya dengan pahlawan.

Youtube
Jared Leto berperan sebagai Joker.
Rep: Santi Sopia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abad ke-21 telah menghasilkan banyak film terhebat sepanjang masa. Banyak beberapa karakter penjahat paling menarik yang ditonjolkan dari film fiksi.

Baca Juga


Bagaimanapun, karakter penjahat sama pentingnya dengan sosok pahlawan. Sosok antagonis harus dapat dimengerti, menarik, membangkitkan rasa takut, dan merupakan ancaman nyata terhadap tujuan dan kebutuhan protagonis. 

Jadi, sangat disayangkan kalau karakter penjahat tidak menarik. Sehingga minat penonton jadi berkurang dan berpotensi tidak melekat di benak mereka.

Ada beberapa penjahat terburuk dari abad ke-21, yang dianggap memberikan kekecewaan dan cukup merusak film. Karakter itu antara lain, seperti Enchantress (Suicide Squad 2016), General Hux (Star Wars: The Force Awakens 2015), Lucien Crown (Morbius 2022), Doctor Doom (Fantastic Four 2015) dan lainnya.

Berikut karakter penjahat terburuk lain yang kehadirannya dianggap kurang masuk akal oleh penonton, seperti dilansir dari Screen Rant, Selasa (23/4/2024).

1. Joker (Jared Leto), Suicide Squad (2016)

Film superhero terburuk hadir satu paket dengan karakter penjahat yang buruk. Joker yang diperankan Jared Leto dikenal sebagai salah satu karakter terburuk yang dihadirkan oleh film superhero. 

Banyak penggemar yang menganggap bahwa tidak ada yang disukai dari Joker di Suicide Squad. Entah itu karena desainnya yang sangat buruk, akting Jared Leto yang tidak dapat ditoleransi, atau hal lain yang sulit dimengerti. Selain itu, rumor tentang perilaku Leto di lokasi syuting juga tidak membuat persepsi penonton menjadi lebih baik. Ini terutama karena metode akting tersebut tidak membuahkan hasil apa pun.

2. Lex Luthor (Jesse Eisenberg), Batman V Superman: Dawn of Justice (2016)

Banyak yang memuji Batman V Superman: Dawn of Justice sebagai awal dari akhir DCEU. Salah satu keluhan terbesar di kalangan penonton adalah penjahat film tersebut, Lex Luthor yang diperankan Jesse Eisenberg. 

Penampilan Jesse Eisenberg tidak sesuai dengan identitas film di hampir semua kapasitas. Hal terburuk, Lex sang aktor merasa dia akan lebih cocok di dunia Adam West Batman. 

3. Green Goblin (Dane DeHaan), The Amazing Spider-Man 2 (2014)

The Amazing Spider-Man 2 menuai banyak kritik, dan salah satu faktor terburuknya adalah kehadiran Green Goblin. Dalam The Amazing Spider-Man 2, Green Goblin adalah Harry Osborn yang bermutasi dan berpenampilan kotor dan mengidap penyakit yang berpotensi mematikan. 

Iterasi Green Goblin ini sangat....

 

Iterasi Green Goblin ini secara keseluruhan sangat buruk. Dia tampak mengerikan, dan ceritanya sangat jauh dari perjalanan Goblin sehingga tidak dapat dikenali lagi. Selain itu, karakter tersebut tidak memiliki alasan yang kuat untuk berada dalam film tersebut.

Ada tujuan membunuh Gwen Stacy, namun ini bisa dengan mudah dilakukan oleh Electro. Minimnya perkembangan dan chemistry antara Dane DeHaan dan Andrew Garfield tidak cukup membantu dan akhirnya membuat kemunculan Green Goblin di The Amazing Spider-Man 2 terkesan hanya membuang-buang waktu.

4. The Mandarin (Ben Kingsley), Iron Man 3 (2013)

Mandarin digambarkan di seluruh Iron Man 3 sebagai penjahat mengancam dunia dan kehancuran. Namun, begitu Tony Stark menemukan apa yang disebut "Mandarin" di bunker bawah tanah, dia segera menyadari ia hanyalah seorang aktor bernama Trevor Slattery yang memerankan seorang panglima perang jahat.

Ben Kingsley - (scifipulse.net)

Meskipun memberikan kesan yang lucu, hasilnya tetap mengecewakan setelah mengetahui penjahat sebenarnya adalah seorang pengecut bernama Aldrich Killian yang bersembunyi di balik topeng metaforis. Motivasi Killian untuk menyewa The Mandarin tidak lebih dari persaingan kecil dengan Tony Stark dan keserakahan yang sangat besar. Jadi kesannya bukan penjahat yang benar-benar mengancam, tapi hanya seorang miliarder zaman modern.

5. Loki (Alan Cumming), Son of the Mask (2005)

Sebagian besar penonton mengenal Loki sebagai salah satu karakter Marvel Cinematic Universe yang paling populer dan ditulis dengan baik. Tetapi Loki juga ternyata adalah penjahat dari Son of the Mask, sekuel dari film komedi hebat The Mask.

Sayangnya, Loki juga merupakan faktor besar yang menjadikan sekuelnya gagal total. Selain desain yang benar-benar konyol dan dibuat buruk, Loki juga adalah penjahat yang tidak kompeten.

Meskipun menjadi salah satu dewa yang lebih kuat dalam mitos Norse, Loki digambarkan sebagai sangat lemah karena ia berjuang untuk mendapatkan Topeng untuk menenangkan ayahnya, Odin. Aktor Alan Cumming melakukan yang terbaik tetapi tidak dapat menyelamatkan adaptasi dewa Norse yang menghebohkan ini. Meskipun beberapa orang mungkin berpendapat bahwa gambaran tidak kompeten Loki seharusnya bersifat komedi, hal itu sama sekali tidak berhasil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler