Begini Kondisi Para Tahanan Warga Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Zionis Israel

Israel telah melakukan kejahatan terhadap para tahanan Palestina

AP Photo/Nasser Nasser
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel melakukan sujud syukur setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan bagaimana kondisi para tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara penjajah. Mereka terlihat kurus, lemah, dan banyak ditemukan tanda-tanda bekas penyiksaan.

Baca Juga


Akademisi dan politisi Palestina yang dibebaskan dari penahanan telah kehilangan banyak berat badan, tubuh mereka terlihat sangat kurus dan bentuk wajah benar-benar berubah karena akibat dari pelanggaran mengerikan yang dilakukan penjajah terhadap mereka di dalam penjara.

Dilansir dari Middle East Monitor pada Selasa (23/4/2024), Penampilan mereka telah berubah sedemikian rupa sehingga anggota keluarga mereka berjuang untuk mengenali mereka. Secara khusus, anak-anak tahanan tidak dapat mengidentifikasi ayah mereka.

Ketua Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, Ramy Abdu, menggambarkan kondisi di mana para tahanan muncul setelah penyiksaan dan penganiayaan yang dialami mereka.

Dia mengatakan dalam sebuah posting di akun X-nya, "Kelaparan, pelecehan, penyiksaan, dan pembunuhan di penjara Israel telah melampaui imajinasi. Dengan 10 ribu sandera Palestina di penangkaran Israel, dunia Barat yang munafik tetap diam, hanya berfokus pada sekitar 100 sandera Israel, yang sebagian besar adalah pembunuh kriminal di tentara Israel.”

Otoritas pendudukan, yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional ekstremis, Itamar Ben-Gvir, memberlakukan tindakan brutal untuk menyiksa dan melecehkan tahanan Palestina. Ini semakin diperparah sejak peristiwa 7 Oktober 2023.

Langkah-langkahnya termasuk merampas semua kebutuhan sehari-hari para tahanan, mengambil tempat tidur dan selimut mereka, dan membiarkan mereka tidur di lantai beton atau tempat tidur logam. Mereka juga telah mengubah makanan yang disediakan, membuatnya tidak cukup untuk kebutuhan tahanan, menyebabkan tahanan menderita kekurangan gizi dan penurunan berat badan yang parah.

Ada juga peningkatan penggerebekan di sel tahanan dan penyerangan dan pemukulan, yang menyebabkan kematian banyak tahanan. Sekitar 16 tahanan Palestina dari Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki gugur akibat penyiksaan dan pelecehan berat di dalam penjara Israel sejak Oktober 2023.

Jumlah tahanan Palestina dari Tepi Barat yang Diduduki dan Yerusalem di penjara Israel telah mencapai 4.910 orang, sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober. Hal ini disampaikan oleh Komisi Palestina untuk Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina.

Kedua organisasi mengatakan dalam pernyataan bersama, bahwa otoritas Israel menangkap 32 orang Senin pagi, meningkatkan jumlah tahanan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, menjadi sekitar 4.910 orang Palestina sejak 7 Oktober.

Pernyataan itu mencatat bahwa penangkapan hari Senin berfokus pada kota Qatanna di Yerusalem, di mana 12 orang ditangkap, sementara sisa penangkapan didistribusikan di kegubernuran Tulkarm, Nablus, Ramallah, Hebron, Bethlehem dan Yerusalem Timur.

Dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (3/1/2023), Penghitungan penangkapan tidak termasuk yang dilakukan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza.

 

BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

 

n. Mabruroh

 

https://www.middleeastmonitor.com/20240423-palestinians-released-from-israel-detention-are-thin-weak-and-show-signs-of-torture/

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler