Kesurupan Massal Landa Karyawan Pabrik di Majalengka, Saksi: Berawal dari Kepulan Asap

Karyawan yang mengalami kesurupan itu seluruhnya perempuan.

Dok Istimewa
Kesurupan karyawan (ilustrasi).
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Kesurupan massal dialami puluhan karyawan di salah satu pabrik tas di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Kamis (25/4/2024). Salah seorang karyawan bahkan sempat dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapat penanganan medis.

Baca Juga


Kesurupan massal dikabarkan menimpa karyawan di salah satu gedung di pabrik tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar satu jam setelah dimulainya jam kerja, atau sekitar pukul 08.00 WIB.

Salah seorang karyawan, Muhammad Iqbal, menjelaskan, kesurupan massal itu diawali dengan munculnya kepulan asap secara tiba-tiba di bagian tengah salah satu gedung di pabrik tersebut.

‘’Awalnya katanya ada asap di bagian tengah gedung, terus ada yang teriak-teriak. Awalnya satu orang dulu yang kesurupan, terus yang lainnya kena juga,’’ katanya.

Iqbal mengatakan, karyawan yang mengalami kesurupan itu seluruhnya perempuan. Mereka bekerja di salah satu gedung yang sama di pabrik tersebut. 

Jumlah karyawan yang mengalami kesurupan diperkirakan ada puluhan orang sehingga membuat suasana jadi mencekam.

"Ada yang langsung siuman, ada yang langsung dibawa pulang,’’ terangnya.

Akibat peristiwa itu, seluruh karyawan yang bekerja di gedung tersebut dipulangkan lebih awal. Hal itu agar kesurupan massal tidak semakin meluas.

Video mengenai peristiwa kesurupan itupun viral di media sosial. Salah satunya diunggah di akun Instagram @infomjlk.

Dalam rekaman video itu terlihat sejumlah karyawan terbaring sambil menangis berteriak-teriak dan meronta-ronta. Karyawan lain pun berusaha memegangi kaki dan tangan mereka.

Salah seorang karyawan yang mengalami kesurupan sempat dilarikan ke Puskesmas Jatiwangi untuk mendapatkan penanganan medis.

Dokter Puskesmas Jatiwangi, dr Eman S, menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, karyawan tersebut mengalami histeria. Karyawan tersebut juga mengalami sakit perut akibat belum sarapan.

Eman mengungkapkan, gejala histeria memang kerap menimbulkan efek domino sehingga orang di sekitarnya mudah  mengalami gejala serupa. ‘’Tergantung kondisi kejiwaan dari yang bersangkutan,’’ tutur Eman.

Eman menerangkan, dalam pandangan medis psikologi penyebab munculnya histeria bisa disebabkan banyak faktor. Seperti misalnya, kelelahan dan kondisi mental yang tidak stabil.

Bahkan, munculnya histeria juga bisa dipicu jika seseorang belum sarapan saat bekerja. Bisa pula akibat tekanan dan target dalam pekerjaan. "(Kondisi karyawan yang dibawa ke puskesmas) sudah stabil dan sudah bisa diajak berkomunikasi, sehingga langsung diizinkan pulang," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler