KSAL Tinjau Kapal Selam Hingga Destroyer Produksi China di Beijing
Ali melihat kapal selam S26, helikopter antikapal selam, hingga meriam antiudara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali meninjau sejumlah alutsista buatan China dalam acara pameran di Baotou Exhibition Centre, Beijing, China. Dalam pameran itu, Ali melihat drone, kapal perusak (destroyer) kelas 052D, kapal selam S26, helikopter antikapal selam (AKS), rudal, hingga meriam antiudara.
Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin (29/4/2024), menjelaskan kunjungan KSAL ke pameran itu merupakan rangkaian lawatan di Beijing, yang utamanya untuk menghadiri acara Western Pacific Naval Symposium (WPNS) Ke-19 di Qingdao, pada 21–25 April 2024.
Baca: Fincantieri Ungkap Nilai Kontrak Pembelian Dua FREMM Rp 20,53 Triliun
Dalam pameran itu, KSAL melihat mock up UAV buatan Chengdu Aircraft Industry Group (CAIG) Wing Loong IE yang ditampilkan saat pameran. Wing Loong IE merupakan UAV serbaguna yang dapat terbang dalam ketinggian menengah untuk waktu yang panjang (MALE).
Wing Loong IE, yang panjangnya 9,05 meter dan bentangan sayap mencapai 14 meter, dapat terbang hingga 4.000 kilometer atau sekitar 20 jam. Beberapa konfigurasi senjata yang dapat dipasang di UAV, mencakup beberapa jenis bom seperti FT-10, FT-9, FT-7, GB7, dan GB4, serta rudal seperti BRM1 dan AKD-10.
Baca: Batalyon Taifib Kormar Latihan Bersama US Marine Forces Pacific di Sukabumi
Ali juga meninjau kapal selam S26 dari China Shipbuilding Trading Corporation (CSSC), kemudian destroyer Kelas 052D dari galangan kapal Jiangnan Shipyard. Dalam kunjungannya ke pameran itu, Ali didampingi beberapa pejabat utama Mabes TNI AL.
Rombongan yang sama juga mendampingi KSAL dalam Western Pacific Naval Symposium Ke-19. Simposium tingkat dunia itu merupakan forum dua tahunan yang dihadiri oleh KSAL negara di Pasifik. WPNS Ke-19 tahun ini dihadiri oleh kepala KSAL dari 29 negara.
Baca: KSAL Paparkan AL akan Diperkuat Drone Bayraktar Akinci dan Anka
Di antaranya, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, Belanda, Brunei Darussalam, Chile, Ekuador, Fiji, India, Jepang, Kamboja, Kanada, Kolombia, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Pakistan, Papua Nugini, Prancis, Peru, Rusia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Inggris, dan Vietnam.