Menteri Haji Saudi Janji Selesaikan Visa Jamaah Haji Indonesia Pekan Ini
Tahun ini, 241 ribu jamaah Indonesia akan menunaikan ibadah haji.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah mengatakan jumlah jamaah haji Indonesia setiap tahun sangat besar.
Tahun ini, menurut Tawfiq, ada 241 ribu jamaah haji asal Indonesia yang akan menunaikan rukun Islam ke lima tersebut. Dari jumlah itu, pemerintah Arab Saudi baru menyelesaikan pengurusan 171.000 visa calon jamaah haji (Calhaj) atau baru 70 persen.
"Dan kami telah menyelesaikan 171.000 visa jamaah haji, kira-kira 70 persen dari seluruh jumlah jamaah haji Indonesia dan mudah-mudahan sisa dari jumlah itu akan selesai dalam satu pekan ke depan," kata Tawfiq, usai bertemu dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, di Istana Wakil Presiden di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Tawfiq menjelaskan dalam pertemuan dengan Wapres Ma'ruf tadi, mereka membahas tentang persiapan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini. Persiapan untuk ibadah pada tahun ini, pemerintah Saudi telah lakukan secara dini yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Kita tahu jumlah jamaah haji Indonesia sangat besar sekali, yaitu sekitar 241 ribu jamaah haji. Dan kami telah menyelesaikan 171.000 visa jamaah haji, kira-kira 70 persen dari seluruh jumlah jamaah haji Indonesia dan mudah-mudahan sisa dari jumlah itu akan selesai dalam satu pekan ke depan," ujar Tawfiq.
Sebelumnya, Jubir Wapres Masduki Baidlowi menyebut kedatangan Menteri Haji bertemu Wakil Presiden merupakan momen yang sangat penting karena pemerintah Indonesia secara resmi juga akan menyampaikan ucapan terima kasih terhadap kebijakan Arab Saudi terutama dari Menteri Haji dan Umrah yang sudah memberikan kuota secara khusus yang jumlahnya mencapai 20.000 jamaah haji tambahan.
Selanjutnya...
“Jumlah itu sudah diambil sebuah kebijakan oleh pemerintah Indonesia. Harapan Wakil presiden ke depan itu adalah bahwa pemerintah Arab Saudi dalam hal ini adalah Menteri Haji dan Umrah diharapkan akan terus memberikan tambahan kuota terus-menerus setiap tahun,” kata Masduki.
Sampai saat ini, pemerintah Indonesia punya persoalan jumlah jamaah haji yang menunggu terlalu banyak. Sehingga bila ada kuota tambahan terus-menerus dengan jumlah seperti yang sekarang, itu diharapkan akan memberikan beban yang ringan buat pemerintah Indonesia ke depan 5-10 tahun ke depan akan ringan.
"Harapannya mudah-mudahan nanti jamaah haji Indonesia itu sudah bisa normal seperti dahulu kala, bahwa kalau orang naik haji, ingin naik haji, mendaftar sekarang maka tidak lebih dari 5 tahun sudah bisa berangkat haji, itu yang terjadi kalau normal,” ucap Masduki.
Ia menilai seperti yang sekarang diketahui kalau sekarang mendaftar terutama di daerah-daerah tertentu seperti di daerah Sulawesi Selatan ataupun di Jawa Timur itu sampai menunggu lebih dari 20 tahun. Inilah yang menurut Masduki yang kemudian menjadi keresahan bersama setiap kali Wapres berkunjung ke berbagai daerah. Masyarakat mendesak supaya durasi antrean haji tidak terlalu lama mengingat tidak sedikit jamaah calon haji yang sudah berusia lanjut.
Selain itu, Wapres RI dan Menteri Haji Saudi akan berbicara mengenai harapan-harapan bagaimana agar pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab Saudi terus berkoordinasi dengan baik. Yakni dengan harapan bahwa manajemen Haji, pelaksanaan di lapangan terutama itu makin lebih baik, makin efisien dan tentu saja tidak memberatkan segala pembiayaan.