Jelang Bentrokan di Liga Champions, Ancelotti: Bayern Muenchen Berbahaya

Real Madrid mengalahkan Bayern Muenchen dalam tiga pertemuan terakhir.

EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Carlo Ancelotti.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Real Marid akan mengunjungi Allianz Arena di Munich, Jerman, untuk memainkan pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions UEFA melawan Bayern Muenchen pada Rabu (1/5/2024) dini hari WIB. Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengatakan pada konferensi pers pra-pertandingan bahwa raksasa Bundesliga adalah tim yang sangat berbahaya.


''Kami bersiap menghadapi tim besar dengan banyak kualitas. Kami percaya diri dan punya keyakinan, tapi kami menghormati Bayern Muenchen. Mereka belum memainkan musim yang fantastis di Bundesliga, tapi mereka bermain sangat baik di dua pertandingan melawan Arsenal. Ini menunjukkan kualitas klub ini," kata Ancelotti, seperti dikutip dari CGTN, Selasa (30/4/2024).

Bayern dan Real memiliki sejarah panjang bermain satu sama lain di Liga Champions. Real mengalahkan Bayern dalam tiga pertemuan terakhir dengan Bayern, semuanya di babak sistem gugur, dan pada akhirnya memenangkan turnamen setiap saat.

Tapi, Ancelotti tidak ingin terpaku pada statistik tersebut. Menurutnya, semua sudah berubah.

"Mereka kuat dalam transisi. Mereka bisa bermain dengan cara berbeda dan sangat berbahaya. Kami perlu fokus dan membawa diri kami ke final. Itulah tujuan kami," kata Ancelotti.

Ancelotti telah memenangkan empat gelar Liga Champions sebagai manajer, dua di AC Milan dan dua di Real. Dia adalah salah satu manajer paling berpengalaman di turnamen ini.

Thomas Tuchel, manajer Bayern, mengatakan kepada wartawan pada bahwa pengalaman adalah keuntungan besar bagi lawan. "Jika ini hanya soal pengalaman, maka saya tidak akan punya peluang," kata bos Bayern itu dalam konferensi pers.

Ancelotti ditanyai mengenai pernyataan Tuchel. Jawabannya adalah bahwa permainan akan berada di tangan para pemain, bukan manajer.

"Itu bukan terserah kami, para pelatih. Pertandingannya terserah para pemain. Anda memberi mereka ide atau strategi. Mereka harus yakin akan hal itu. Tapi, yang terpenting adalah para pemain dan perilaku mereka di lapangan. Thomas Tuchel adalah pelatih hebat, terutama dalam hal taktik. Seorang jenius. Timnya selalu terlatih dengan baik, dan saya sangat menghormatinya," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler