OKI dan Negara Barat Usul Kiriman Senjata ke Israel Dikurangi
Puluhan pengacara AS nilai genosida Israel berlawanan dengan hukum kemanusiaan.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sejumlah negara Barat telah mengusulkan agar penjualan senjata dan transfer teknologi ke Israel dikurangi dalam pertemuan dua hari di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, menurut laporan koran Turki Hurriyet.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab, dan sejumlah negara Eropa dalam pertemuan itu membahas tindakan yang dapat diambil terhadap Israel dan negara lain yang mendukung negara Yahudi tersebut dalam konflik di Gaza.
Pertemuan itu digelar untuk melibatkan sebanyak mungkin negara dalam penyusunan dokumen "penekanan" yang berisi sejumlah usulan, termasuk pembatasan wilayah udara, menurut laporan tersebut.
Pada Selasa pagi, Politico melaporkan bahwa 90 pengacara Amerika Serikat, termasuk dari kalangan pemerintah, meminta Presiden Joe Biden untuk menghentikan bantuan militer ke Israel karena aksinya di Jalur Gaza yang mereka nilai berlawanan dengan hukum AS dan hukum kemanusiaan internasional.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas meluncurkan roket ke Israel dan menerobos perbatasan untuk menyerang permukiman sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu, menurut Tel Aviv.
Israel kemudian melancarkan serangan balasan, memblokade total Gaza, dan memulai serangan darat ke wilayah kantong Palestina itu untuk melenyapkan Hamas dan menyelamatkan sandera. Serangan-serangan Israel itu telah menewaskan lebih dari 34.400 orang di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.