Eric Cantona Bacakan Puisi 'If I Must Die' Karya Penyair Refaat Alareer yang Gugur di Gaza

Penyair Palestina Refaat Alareer gugur dalam serangan Israel pada Desember 2023.

www.palestinechronicle.com/Instagram
Eric Cantona mengekspresikan dukungannya buat rakyat Palestina dengan menggunakan kaos bertuliskan
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor sekaligus mantan pesepak bola profesional Eric Cantona membacakan puisi karya almarhum penyair Palestina, Refaat Alareer. Pembacaan puisi itu dilakukan Cantona dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh penerbit nirlaba Inggris, Comma Press.

"Jika aku harus mati, kamu harus hidup, untuk menceritakan kisahku. Jika aku harus mati, biarkan hal itu membawa harapan, biarlah itu menjadi sebuah dongeng," demikianpenggalan puisi Alareer yang berjudul "If I Must Die" yang dibacakan Cantona.

Dalam video yang diunggah akun media sosial X (sebelumnya bernama Twitter) @commapress, Cantona tampak sangat menjiwai dalam pembacaan puisinya. Jika disimak secara lengkap, isi puisi itu adalah tentang penghiburan untuk anak kecil di Gaza, Palestina, yang kehilangan ayahnya.

Baca Juga



Penyair dan akademisi Refaat Alareer terbunuh dalam serangan Israel di Shuja'iyya, Gaza, Palestina, pada 6 Desember 2023. Menurut Comma Press, hal itu merupakan upaya jahat Israel dalam membungkam para penulis, penyair, dan jurnalis Palestina, supaya tak lagi menyuarakan suara warga Palestina.

Semasa hidupnya, Alareer membuat banyak karya tulis tentang perjuangan Gaza. Pria yang mendapat gelar doktor dari Universitas Putra Malaysia itu juga mengajar sastra dan penulisan kreatif di Universitas Islam Gaza, serta ikut mendirikan organisasi We Are Not Numbers.

Organisasi tersebut mempertemukan para penulis berpengalaman dengan penulis muda di Gaza, sehingga bisa terjadi transfer ilmu di antara para penulis. Selain itu, organisasi selalu berupaya mempromosikan kekuatan bercerita sebagai sarana perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel. 

Pembacaan puisi Alareer oleh Cantona dilakukan dalam acara Comma Press yang bertajuk Voices of Resilience. Acara yang digelar pertengahan April 2024 tersebut didedikasikan untuk melawan pembungkaman suara Palestina di ruang budaya.

Comma Press juga menggalang dana untuk warga Palestina dalam acara yang diadakan bersama Home Cinema, Theatre, and Art Gallery di Manchester, Inggris, itu.

"Jika memungkinkan, mohon pertimbangkan untuk berdonasi ke @SheffieldPSC, @MECAForPeace dan @MedicalAidPal, atau beli salinan buku Don't Look Left: a Diary of Genocide. Semua hasil penjualan akan dibagi antara badan amal di atas," tulis Comma Press.

Sementara itu, Cantona sejak lama selalu menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Legenda sepak bola Prancis yang kini berusia 57 tahun itu pernah terlibat proyek "Palestinadelica" untuk penggalangan dana yang membantu perjuangan Palestina, juga ikut dalam kampanye bantuan untuk respons darurat masyarakat Bantuan Medis Palestina setelah serangan udara Israel ke Gaza.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler