PKB Hitung Elektabilitas Ida Fauziyah untuk Maju Pilgub Jakarta

Muhaimin enggan menjawab soal peluang PKB mengusung Anies.

Republika.co.id
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.
Rep: Nawir Arysad Akbar Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menerima sejumlah nama yang mendaftar sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. Salah satu nama yang disebutkannya adalah politikus Partai Golkar, Ahmed Zaki Iskandar.

Kendati demikian, PKB juga berusaha untuk mengusung kader internal, yakni Ida Fauziyah untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Partainya tengah melakukan hitung-hitungan terhadap Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) itu.

Baca Juga



"Sedang dalam proses hitung-hitungan elektabilitas dan seterusnya," ujar Muhaimin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

PKB melihat tiga aspek dalam mengusung seseorang di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, yaitu kapasitas, visi, dan elektabilitas. PKB juga membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain di pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Muhaimin sendiri enggan menjawab peluang PKB untuk mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Ia hanya menjawab, pendaftaran di PKB dibuka sampai menit akhir. "Kita buka sampai di hari akhir. Nanti lihat saja," ujar Muhaimin.

Pilkada 2024 dijelaskannya sebagai agenda nasional yang memulai babak penyeragaman periodisasi kepala daerah. Harapannya, penyeragaman tersebut menjadi media kepemimpinan nasional sebagai bagian integral dari pembangunan yang lebih efektif.

"Kita berharap agar kebersamaan kita dalam memulai pemilihan kepala daerah ini bermanfaat untuk rakyat, bangsa, dan negara," ujar Muhaimin.

Kendati demikian, ia menyinggung kompetisi terus-menerus akan menjadikan partai politik tidak memiliki waktu berbenah. Juga tak memiliki kesempatan panjang untuk menata konsolidasi internal yang bersifat gagasan maupun rencana perjuangan politik.

"Oleh karena itu momentum pemilihan kepala daerah ini menjadi penting kita kelola secara nasional sebagai bagian dari agenda demokrasi bangsa kita," ujar Muhaimin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler