Pemprov Kalsel Pastikan Sertifikasi Halal Bagi 1.000 UMKM

Pemprov Kalsel mempersiapkan sosialisasi rangkaian sertifikasi halal 1.000 UMKM.

Republika/ Tahta Aidilla
Sertifikasi halal. (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memastikan suksesi pelaksanaan sertifikasi halal sebanyak 1.000 UMKM.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memastikan suksesi pelaksanaan sertifikasi halal sebanyak 1.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada 2024. Kepala Dinas Koperasi dan UMK Pemprov Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai mengatakan program ini merupakan bantuan Pemprov Kalsel beserta sponsor kepada 1.000 produk UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal. 

Baca Juga


Dia menyampaikan, Pemprov Kalsel melakukan rapat koordinasi yang melibatkan pihak pendukung dana, antara lain sejumlah perbankan, BI, BSI, dan Bank Kalsel. Pemprov Kalsel mempersiapkan sosialisasi rangkaian sertifikasi halal 1.000 UMKM pada 2024 dengan menghadirkan narasumber dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel yang mengurus sertifikasi halal.

"Kita juga mengundang pihak ketiga penyumbang dana dari sertifikasi halal 1.000 UMKM ini," ujarnya. 

Yanuar juga menyebutkan jika kegiatan ini akan menayangkan konten dari UMKM yang sudah berhasil sehingga pelaku UMKM lain dapat melihat jenis produksi barang atau jasa yang berkaitan dengan makanan, minuman, obat, kosmetik atau produk kimiawi. "Semoga nantinya kebijakan pemerintah pusat untuk wajib sertifikasi halal pada 17 Oktober 2024, UMKM di Provinsi Kalsel sudah bersertifikasi halal," kata Yanuar.

Kabid Komunikasi Publik Diskominfo Provinsi Kalsel Jajang menegaskan Pemprov Kalsel mendukung produksi konten terkait UMKM sebagai percontohan dalam rangkaian sertifikasi halal 1.000 UMKM ini. "Selain membuat konten yang akan ditayangkan pada kegiatan sosialisasi, kita juga sudah memperoleh bahan-bahan terkait dengan sertifikasi halal dari Kemenag Kalsel dan telah kita publikasikan, baik melalui media sosial maupun media online," kata Jajang. 

Ada empat UMKM sebagai percontohan ini, yakni Tapai Mama Daffa di Gambut Kabupaten Banjar, Shorgum Tambiyaku Kabupaten Banjar, Frozen Food Wulan Pantry di Kota Banjarmasin dan R&R Food di Kabupaten Tapin, masing-masing UMKM nantinya akan dibuatkan konten dengan durasi sekitar dua menit. "Perkembangan hingga saat ini, kami telah melakukan syuting kepada UMKM yang direkomendasikan, mudah mudahan syuting ini selesai dan dapat selesai pada minggu depan paling lambat di minggu kedua Mei," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler