Nasdem Ancang-Ancang Usung Duet Anies-Sahroni di Pilgub Jakarta 2024 

Anies menjadi top priority Nasdem untuk menjadi calon gubernur Jakarta 2024.

Republika/Eva Rian
Anies Baswedan (kanan) memberi keterangan pers usai acara halalbihalal PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).
Rep: Eva Rianti  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem memungkinkan untuk memajukan duet Anies Baswedan-Ahmad Sahroni dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jakarta Wibi Andrino. 

Baca Juga


"Itu (duet Anies-Sahroni) memang masih dalam kajian mendalam dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) partai," kata Wibi kepada wartawan, dikutip Jumat (3/5/2024). 

Dia menjelaskan, Anies tetap menjadi top priority untuk diusung Partai Nasdem dalam Pilgub Jakarta, sebagaimana yang telah diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya. Menurut Wibi, Anies memiliki kapabilitas untuk kembali memimpin Jakarta. 

"Untuk Nasdem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas ke siapa, kita pasti menginginkan our former governor Bapak Anies Rasyif Baswedan untuk kembali ke Jakarta. Ini sebenarnya bukan inginnya Nasdem, tapi inginnya majority masyarakat Jakarta. Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan," jelasnya. 

Wibi menuturkan, akan sangat disayangkan jika Anies tidak kembali ke Jakarta untuk melakukan pembangunan yang strategis ke depan. Mengingat saat menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017-2022, Anies dianggap berhasil melakukan pembangunan dan kemajuan di Jakarta. 

Lantas, Wibi mengungkapkan, di samping memprioritaskan Anies, Partai Nasdem juga memiliki kader internal yang juga kompeten dan berpotensi menjadi pemimpin di Jakarta. 

"Secara internal juga kita punya nama-nama yang lain, ada bang Ahmad Sahroni, 'gubernur' Tanjung Priok mungkin bisa by step menjadi Gubernur Jakarta," tuturnya.  

Lebih lanjut, Wibi mengatakan, DPW Partai Nasdem Jakarta saat ini masih melakukan pendalaman dan penggodokan mengenai figur-figur tersebut atau figur-figur lainnya. "Kita di DPW lebih kepada konsolidasi struktural, mempersiapkan infrastruktur partai, bilamana nanti sudah diputuskan oleh tingkat pusat, kita kerja bisa secara optimal," tutur Wibi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mencalonkan Anies Baswedan kembali bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. "Ya probability ke arah itu masih ada saja, kita perlu pengkajian," kata dia singkat saat ditemui di kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta Selatan, Sabtu pekan lalu.

Namun demikian, internal Nasdem diakui Surya masih menggodok nama-nama lain yang akan dicalonkan di Pilkada DKI Jakarta. "Pilkada DKI memang kita lihat nanti, jangan asal bicara dulu," kata Surya Paloh.

 

Cara cek NIK untuk Warga Jakarta Secara Mandiri - (Infografis Republika)

Anies Baswedan mengaku belum berkomunikasi dengan Partai Nasdem mengenai kemungkinan akan mengusung dirinya kembali dalam Pilgub Jakarta 2024. Anies diketahui menjadi prioritas utama yang akan diusung oleh Partai Nasdem sebelum kader-kader internalnya dalam Pilkada Jakarta pada November mendatang. 

"Oh belum (komunikasi), sekarang kita lagi rehat dulu," ujar Anies kepada wartawan usai hadir dalam acara halalbihalal di Kantor DPP PKS di Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024). 

Anies menekankan agar saat ini adalah momen untuk istirahat sejenak, pascaputusan MK soal sengketa Pilpres 2024 yang berlanjut KPU RI yang menetapkan paslon 02 Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024--2029. 

"Relax, relax," ujar eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017--2022 tersebut.

Saat ditanya kembali mengenai dirinya yang dijadikan prioritas oleh Nasdem karena dianggap sebagai aset politik, Anies kembali menekankan kata 'rehat' alias istirahat. Lantas dia pun menyinggung nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Alhabsyi. 

"Nanti kita lihat, sekarang kita rehat dulu. Nanti aba-abanya Habib Aboe," ujar Anies yang saat itu doorstop bersama Habib Aboe di sampingnya usai acara halalbihalal. 

Namun, sebelumnya Presiden PKS Ahmad Syaikhu sudah menanggapi soal isu Anies Baswedan bakal kembali maju menjadi calon gubernur Jakarta pada Pilgub Jakarta 2024. Syaikhu menilai bahwa Anies sudah menjadi tokoh nasional, sehingga tidak perlu 'turun' kembali ke tingkat daerah. 

"Dengan masuknya Pak Anies sebagai capres pada Pilpres 2024 saya kira beliau ini sudah menjadi tokoh nasional, jadi jangan kemudian didegradasi kembali sebagai tokoh daerah, jadi sangat sayang," kata Syaikhu dalam momen konferensi pers kunjungan Anies-Muhaimin paskaputusan MK di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024). 


 

 

 

Pengamat politik Universitas Padjadjaran Yusa Djuyandi mengatakan bahwa Calon Presiden RI Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo berpeluang mengikuti kontestasi Pilkada serentak 2024. Walaupun demikian, Yusa menyebut Anies memiliki peluang lain dalam kancah perpolitikan nasional.

"Untuk Anies peluangnya ada dua, menteri atau maju dalam Pilkada DKI Jakarta," kata Yusa, belum lama ini.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa Ganjar juga berpeluang menjadi peserta Pilkada, tetapi tidak bisa berpartisipasi kembali dalam Pilkada Jawa Tengah. "Akan tetapi, untuk Ganjar, jika mau maju dalam Pilkada, maka harus di luar Jawa Tengah karena sudah dua periode menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah," ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai peluang Anies Baswedan untuk maju kembali di kontestasi Pilgub DKI Jakarta bakal fifty-fifty. Anies telah mendapatkan lampu hijau dari Partai Nasdem dan peluang satu periode lagi, tetapi mesti mengkalkulasi kekuatan dirinya dan parpol.

“Peluangnya fifty-fifty, mungkin maju mungkin tidak. Anies melihat situasi dan kondisi, dia masih punya peluang karena kan belum dua periode (jadi Gubernur DKI Jakarta), jadi punya kesempatan untuk ikut kontestasi November nanti,” kata Ujang saat dihubungi Republika, Rabu (17/4/2024).

Kemudian, Ujang mengatakan, keseriusan parpol dalam mengusung Anies juga mesti konsisten dan membangun koalisi. Diketahui, baru-baru ini Partai Nasdem mengungkap dukungan secara terbuka bakal mengusung Anies jika Anies memang ingin maju kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun dukungan itu perlu didapat juga dari parpol-parpol lainnya. 

“Kalau Nasdem saja kan mesti berkoalisi dengan partai lain, jadi 20 persen kekuatan di kursi DPRD-nya. Nasdem membuka peluang, ya tinggal partai-partai lain membuka peluang atau tidak, sehingga tiket pendaftaran 20 persen kursi di DPRD tercapai,” tuturnya.

Ujang menegaskan, kuat atau tidaknya peluang Anies maju kembali di Pilgub DKI ada pada keinginan keras atau tidak dari Anies Baswedan serta dukungan penuh dari parpol. Terutama Koalisi Perubahan (Nasdem, PKB, PKS), jika ingin melanjutkan koalisi dari Pilpres melebarkan sayap ke Pilgub.

“Jadi ya kita tunggu saja partai koalisi dan Anies apakah sungguh-sungguh mengusung Anies kembali. Apakah Koalisi Perubahan yang mengusung atau tidak kita lihat saja nanti perkembangan dinamikanya,” lanjutnya.

Penertiban Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler