Gerindra Hormati Keputusan Ganjar Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Capres Ganjar Pranowo memutuskan menjadi oposan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dok. TKN
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, Habiburokhman.
Rep: Febryan A Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman menyatakan, pihaknya menghormati keputusan capres Ganjar Pranowo yang tidak ingin bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Pasalnya, Ganjar sebagai warga negara punya hak menentukan sikap politiknya, termasuk memutuskan menjadi oposan.


"Kalau memang sudah menjadi pilihan Pak Ganjar, kami tidak akan mungkin bisa menghalangi. Kami menghormati sikap Pak Ganjar tersebut," kata Habiburokhman lewat keterangan videonya di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Baca: Kontak Prabowo, PM Kanada Beri Selamat Kemenangan Pilpres 2024

Dia lantas menekankan, komunikasi pimpinan Partai Gerindra dengan Ganjar tetap terjalin baik meski capres usungan PDIP itu memutuskan menjadi oposan. Pasalnya, peran oposisi maupun bergabung di pemerintahan sama-sama baik.

"Baik bergabung dengan pemerintahan maupun menjadi oposisi atau di luar pemerintahan adalah sikap yang sama-sama mulia," kata wakil ketua Komisi III DPR RI itu.

Bahkan, Habiburokhman yakin Ganjar punya niat baik di balik keputusannya menjadi oposisi. "Kami yakin apapun pilihan Pak Ganjar ya niatannya adalah melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara," ujar Habiburokhman.

Baca: Korsel Sebut RI Minta Korting Sepertiga Pembayaran Produksi Jet Tempur

Pada Senin (6/5/2024), capres Ganjar membubarkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Dalam acara tersebut, ia juga mendeklarasikan diri berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kita tidak akan pernah berhenti untuk mencintai republik ini, kita akan mengawal dengan benar, dan saya declare pertama, saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini," ujar Ganjar dalam sambutannya di Posko Teuku Umar, Jakarta, Senin malam WIB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler