Mayat Dalam Sarung Ditemukan di Pamulang, Pelaku Pembunuhan Keponakan Korban

Menurut polisi, pelaku tega menghabisi nyawa pamannya sendiri karena sakit hati.

Dok Republika
Garis polisi terpasang di lokasi ditemukannya jasad pria di kawasan Pamulang, Kota Tangsel (ilustrasi).
Rep: Ali Mansur Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap misteri mayat pria terbungkus kain sarung yang ditemukan di permukiman warga di kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Ahad (12/5/2024) pagi.


Ternyata jasad berinisial FA itu merupakan korban pembunuhan. Adapun terduga pelaku pembunuhan adalah keponakannya korban itu sendiri. "(Terduga pelaku) itu ponakannya, jatuhnya ponakan dari istri," ujar Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (13/5/2024).

Baca: Sosok Jenderal Sutanto yang Memiliki Kedekatan dengan Prabowo

Menurut Titus, pelaku tega menghabisi nyawa pamannya sendiri karena sakit hati, diduga sikap korban terhadap pelaku dianggap sebagai pemicu pembunuhan sadis tersebut. Pelaku AH baru dipekerjakan sebagai karyawan toko kelontong atau 'warung Madura' oleh FA.

Pelaku AH diajak langsung oleh FA lantaran kekurangan karyawan. "Kalau motifnya itu dia sakit hati. Jadi kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu," jelas Titus.

Baca: Prajurit Kopasgat Gagalkan Tawuran Anak Sekolah dan Geng Motor

Berdasarkan pengakuan pelaku AH, korban memperlakukan dirinya dengan sewenang-wenang. Bahkan pamannya sering memarahi pelaku pada saat bekerja meski sudah bekerja dengan maksimal. Misalnya, korban dibangunin dengan menariknya sarung pelaku sampai bangun dan menyinggung mengenai etos kerja pelaku.

"Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa udah kerja bagus. Kayak tidur Subuh-Subuh dibangungin 'lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini' begitu beberapa kali," ucap Titus.

Menurut Titus, puncaknya terjadi pada Kamis (9/5/2024) ketika sudah Subuh. Saat itu, korban membangunkan pelaku dengan cara menarik sarungnya. Tindakan korban tersebut membuat kesal pelaku. Sehingga pada siang harinya, pelaku merencanakan untuk menghabisi nyawa korban.

Baca: TNI AL Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia di Batam

Titus menyebut, pelaku sengaja mengambil golok milik pedagang kelapa secara diam-diam untuk membunuh pamannya sendiri. "Pemicu puncaknya pada hari Kamis itu, Subuh, dia dibangunin itu, terus Kamis berarti Subuhnya Jumat, habis sholat Jumat itu lah dia mempersiapkan," terang Titus.

Pada saat santap makan, kata dia, tiba-tiba leher korban dihantam oleh pelaku dengan menggunakan golok milik tetangganya sendiri. Korban mengalami luka serius dibagian leher yang hampir terputus. Selain luka gorok, ada luka di tangan kiri korban dan jari manis korban juga putus.

Berikutnya,Lalu pelaku membuang jasad pamannya pada Sabtu (11/5/2024) malam WIB. Baru keesokan harinya, warga menemukan jasad itu di permukiman warga Pamulang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler