Orang Buang Angin Hingga 21 Kali Sehari, Jenis Makanan Ini Bikin Kentut Berbau Busuk

Rata-rata orang kentut 13 hingga 21 kali per hari.

Republika/Gumanti
Steak daging sapi (ilustrasi). Daging termasuk makanan yang dapat membuat kentut menjadi bau.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kentut berbau busuk sering kali memunculkan rasa kurang nyaman dan tidak percaya diri. Ternyata, salah satu penyebab timbulnya kentut beraroma busuk adalah makanan-makanan yang cukup umum dikonsumsi dalam keseharian.

Kentut merupakan hal yang sangat alami dan lumrah untuk dilakukan oleh semua orang. Setiap orang rata-rata bisa mengeluarkan kentut sebanyak 13 hingga 21 kali per hari, baik disadari atau tidak disadari. Gas yang dikeluarkan saat kentut bisa menyebar dengan kecepatan 3 meter per detik atau 11,3 kilometer per jam.

Meski merupakan hal yang normal, kentut bisa memunculkan rasa malu, terutama bila dilakukan saat sedang berinteraksi dengan banyak orang. Situasi ini akan terasa semakin memalukan bila kentut yang dikeluarkan memiliki bau yang busuk.

Salah satu jenis makanan yang bisa membuat kentut berbau tak sedap adalah makanan-makanan yang mengandung sulfur. Bau kentut yang busuk bisa muncul karena makanan mengandung sulfur dapat menghasilkan gas beraroma sulfur ketika dicerna di dalam saluran pencernaan.

Jenis makanan lain yang juga bisa membuat kentut jadi beraroma busuk adalah makanan yang sulit dicerna. Di dalam saluran pencernaan, makanan ini difermentasi di usus halus sehingga akan menimbulkan bau tak sedap.

Setidaknya, ada lima ragam makanan yang terbukti bisa membuat kentut jadi berbau busuk. Berikut ini adalah kelima ragam makanan tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail pada Selasa (14/5/2024).

Daging Sapi dan Daging Babi
Daging sapi mengandung asam amino metionin yang memiliki sulfur. Ketika tubuh mencerna asam amino ini, bakteri usus akan mengubahnya jadi hidrogen sulfida. Akibatnya, kentut yang dikeluarkan berpeluang lebih besar untuk berbau tidak sedap.

Selain itu, bagian lemak pada daging sapi dan daging babi juga dapat memperlambat pencernaan. Hal ini bisa terjadi karena lemak dari daging sapi dan daging babi memiliki molekul kompleks yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh, yaitu dua hari untuk mencerna daging sepenuhnya.

Durasi pencernaan makanan berlemak bisa lebih lama dibandingkan durasi pencernaan sayur dan buah. Dalam durasi pencernaan yang panjang, makanan berlemak akan mengalami fermentasi di usus dan meningkatkan peluang timbulnya kentut berbau busuk.

Baca Juga


Bawang Putih dan Bawang Bombai
Bawang putih memiliki senyawa bernama fruktan, yaitu jenis karbohidrat yang bisa difermentasi. Senyawa ini juga bisa ditemukan pada bawang bombai, bawang prei, daun bawang, serta gandum.

Sistem pencernaan dalam tubuh manusia tidak bisa memetabolisme fruktan. Akibatnya, makanan-makanan ini berjalan dari usus besar ke usus halus dalam kondisi belum tercerna sepenuhnya.

Pada usus halus, makanan-makanan yang mengandung fruktan ini akan difermentasi oleh mikrobioma usus. Proses ini menghasilkan gas dengan aroma busuk.

Namun, tak hanya itu, bawang putih dan bawang bombay juga mengandung sulfur. Sulfur inilah yang membuat kedua tanaman dari keluarga Allium ini memiliki aroma tajam.
 
Daging Unggas
Daging unggas diketahui mengandung sulfur yang tinggi. Sebagian besar kandungan sulfur ini berasal dari asam amino metionin dan sistein yang terdapat di dalam unggas.

Ketika daging unggas dikonsumsi, sistem pencernaan akan memecah proteinnya menjadi asam amino yang diserap ke dalam aliran darah. Sulfur merupakan produk sampingan yang dihasilkan ketika tubuh memetabolisme asam amino tersebut.

Di sisi lain, sajian daging unggas yang digoreng seperti ayam goreng tepung mengandung lemak yang tinggi. Seperti diketahui, makanan berlemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga akan mengalami proses fermentasi di dalam usus.

Potongan tertentu pada daging ayam juga memiliki lemak yang lebih tinggi, seperti potongan paha ayam. Hal ini pun turut berkontribusi pada timbulnya gas berbau busuk di saluran pencernaan.

Pemanis Buatan
Sulit bagi tubuh untuk mencerna pemanis buatan seperti stevia dan aspartam. Padahal, jenis pemanis seperti ini cukup sering ditemukan pada minuman-minuman bersoda.

Karena sulit dicerna, pemanis buatan akan masuk ke usus halus dalam kondisi belum tercerna sepenuhnya. Akibatnya, pemanis buatan ini juga akan melalui proses fermentasi yang menghasilkan gas seperti hidrogen, metan, serta hidrogen sulfida yang bisa membuat kentut berbau tak sedap.

"Sirup jagung tinggi fruktosa juga dapat menyebabkan gas berlebih dan diare," ujar ahli gastroenterologi berbasis di Virginia, dr Patricia Raymond.

Makanan Tinggi Serat
Makanan berserat tinggi seperti brojoli, asparagus, dan kubis merupakan makanan yang menyehatkan bagi tubuh. Namun, di sisi lain, proses pencernaan yang panjang membuat makanan-makanan ini harus melalui proses fermentasi lebih lama di usus besar. Kondisi ini berpeluang menimbulkan kentut yang beraroma tak sedap.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler