'Kode Rahasia' yang Disebut Dokter Gigi Ketika Periksa Pasien
Dokter gigi biasa menyebutkan angka satu hingga empat saat memeriksa gigi pasien.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergi ke dokter gigi bisa menjadi sesuatu yang menegangkan, namun diperlukan. Hanya saja, ketika diperiksa, banyak orang tidak memahami apa yang dikatakan dokter terkait kode-kode rahasia yang diucapkannya kepada perawat.
Dikutip dari Mirror, Selasa (14/5/2024), seorang dokter gigi membagikan kode rahasia yang mereka gunakan untuk mengungkap kondisi gigi pasien. Dokter gigi yang berbasis di London, Inggris, Onkar Mudhar, membagikan arti kode dokter gigi tersebut lewat Tiktok.
"Anda datang menemui kami, para dokter gigi, dan kami memeriksa gusi Anda dan kami menyebut beberapa angka. Satu, dua, tiga, atau empat," ucap drg Mudhar.
Sebetulnya, apa arti kode angka tersebut?
Selama memeriksa pasien, dokter gigi akan menggunakan alat pemeriksa gusi berujung bulat yang tumpul untuk menyodok gusi. Hal terbaik yang dapat didengar ketika dokter gigi menyodok gusi adalah angka nol. Menurut drg Mudhar, itu berarti gusi sehat.
Jika mendengar angka satu, artinya ada pendarahan di celah tersebut, yang disebabkan oleh peradangan. Angka dua berarti ada sedikit penumpukan di sepanjang gigi, mirip dengan kerak kapur di ketel.
Jika dokter gigi mengatakan angka tiga, itu berarti ada lebih banyak pendarahan dan lebih banyak peradangan. Bagi pasien, itu artinya mereka harus meningkatkan rutinitas kebersihan mulut sesegera mungkin.
Yang pasti tidak ingin didengar adalah angka empat. Ini melambangkan penyakit gusi parah.
Dokter gigi memperingatkan bahwa ini berarti pasien perlu menemui dokter spesialis atau meminta dokter gigi untuk mulai memberikan perawatan sebelum penyakit tersebut berkembang. Ia juga menyebut bahwa jika pasien mengalami rasa sakit, hal ini disebabkan karena gusi meradang.
"Nyerinya tidak tajam, tidak dapat membuat trauma pada gusi," ungkap drg Mudhar.
Jika merasa tidak paham dengan istilah dokter gigi, dr g Mudhar menganjurkan semua orang untuk bertanya, terutama jika merasa kesakitan saat pemeriksaan dan tidak tahu alasannya.