Bea Cukai Malang Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional

Pelepasan ekspor perdana tersebut dilakukan pada 13 Mei 2024 dari Kota Malang.

dok Bea Cukai
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Malang mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu menembus pasar internasional melalui program Klinik Ekspor. (ilustrasi)
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Malang mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu menembus pasar internasional melalui program Klinik Ekspor.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, Dwi Prasetyo Rini, dalam keterangan yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (15/5/2024), mengatakan pihaknya berupaya untuk mendorong pelaku usaha mampu bersaing di tingkat internasional. "Melalui program Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, kami menggencarkan pelaksanaan ekspor dari UMKM sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan usaha yang berorientasi ekspor," kata Rini.

Rini menjelaskan, upaya memberikan pendampingan melalui program tersebut, diharapkan mampu mendorong industri dalam negeri menjadi lebih kreatif dan berkembang yang pada akhirnya bisa menembus pasar internasional.

Menurutnya, salah satu pelaku UMKM yang mendapatkan pendampingan dalam program Klinik Ekspor dan mampu menembus pasar ekspor adalah PT Eva Sukses Makmur dengan produk berupa pupuk organik cair. Pelaku usaha tersebut, lanjutnya, mengekspor produk pupuk cair organik ke Timor Leste dengan nilai mencapai Rp 150 juta. Pelepasan ekspor perdana tersebut dilakukan pada 13 Mei 2024 dari Kota Malang, Jawa Timur.

Ia menambahkan, dengan adanya ekspor produk dari salah satu pelaku UMKM di Kota Malang tersebut menjadi bukti bahwa para pelaku usaha memiliki potensi besar yang menjanjikan untuk menembus pasar ekspor. "Dengan adanya ekspor perdana produk pupuk cair organik tersebut, menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Kota Malang memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional," katanya.

Diharapkan, dengan adanya ekspor perdana produk pupuk cair organik tersebut bisa menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lainnya khususnya di wilayah Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang untuk mengikuti jejak serupa. "Semoga berawal dari pelepasan ekspor perdana ini dapat memacu dan memberikan motivasi kepada UMKM lain di Wilayah Malang Raya agar dapat merealisasikan ekspornya," katanya.

Pada 2023, Klink Ekspor Bea Cukai Malang memiliki kurang lebih sebanyak 400 mitra UMKM yang diberikan pendampingan, yang bertujuan untuk memperluas akses pasar terhadap produk-produk berkualitas unggulan ke mancanegara.

Dari sebanyak 400 pelaku UMKM yang diberikan pendampingan, sebanyak 20 diantaranya telah melaksanakan ekspor perdana pada 2023. Diharapkan, pelaku UMKM yang akan melakukan ekspor pada 2024 akan meningkat.

Sejumlah produk buatan UMKM yang mampu menembus pasar internasional dengan pendampingan di antaranya adalah kokedama atau media tanam bunga yang menggunakan bahan baku sabut kelapa dari Kota Batu ke Jepang senilai Rp 800 juta. Selain itu, produk bodi mobil berbahan baku fiberglass asal Kota Batu juga mampu menembus pasar Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar Rp 107,4 juta. 

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler