Kurikulum Merdeka Disebut Punya Kesamaan Filosofi dengan Kurikulum Global
PSF coba menyinergikan antara Kurikulum Merdeka dan Global dalam satuan pendidikannya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kurikulum Merdeka disebut telah memiliki kesamaan filosofi dengan Kurikulum Global. Hal itu membuat tidak ditemukannya kesulitan dalam menyinergikan keduanya. Seperti yang dilakukan oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) yang coba menyinergikan keduanya di satuan pendidikan yang berada di bawah naungannya.
"Penerapannya tidak sulit. Malah ada kelebihan di Kurikulum Merdeka dan ada ruang kosong di kurikulum asing itu digunakan PSF untuk bisa mengisinya yaitu kita tekankan bagaimana mengisi perkembangan zaman tanpa melupakan akar budaya kita," kata Senior Director PSF Elan Merdy di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Elan mengatakan, Kurikulum Merdeka memiliki kekuatan yang baik dalam membentuk pelajar yang percaya pada Tuhan, bergotong royong, mandiri, memiliki kreativitas, dan baik dalam berpikir kritis. Menurut dia, hal tersebut sangat relevan dengan berjalannya kurikulum asing.
"Filosofinya sama, namun kita melihat lagi cara mengajarnya, ini yang kita terapkan pembelajaran yang berdeferensiasi," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Temu Ismail menambahkan, Kurikulum Merdeka dan kurikulum internasional memang sejalan. Dan apa yang dilakukan PSF kata dia sudah sangat baik.
"Yang dilakukan PSF inline dengan apa yang menjadi visi misi Kurikulum Merdeka. Hal Ini menjadi motor dan praktik baik yang mungkin bisa kita dorong untuk sekolah-sekolah yang khususnya menggunakan Kurikulum Merdeka itu bisa mencontoh atau mengadopsi program pembelajarannya," kata Temu.