PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumbar

PNM sebut di 3 kabupaten Sumbar ada 4.000 nasabah Mekaar yang terkena dampak musibah

PNM
Aksi peduli bencana banjir bandang dan lahar dingin Sumatera Barat juga didukung oleh seluruh karyawan PNM dengan membuka donasi melalui PNM DIGI dari tanggal 13-17 Mei 2024.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ikut merasakan kesedihan dan duka atas bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatra Barat. Dampak paling besar bencana dirasakan terjadi di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.


Bukan hanya ikut merasakan  kesedihan dan duka, PNM melalui PNM Peduli memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana yang di dalamnya juga terdapat nasabah-nasabah PNM.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, mengatakan saat ini pihaknya terus mendata jumlah nasabah yang terkena dampak langsung bencana di tiga wilayah utama terdampak bencana.

“Kami sedang melakukan pendataan terhadap jumlah nasabah kami yang terkena dampak bencana. Sampai dengan hari ini jumlah nasabah kami di tiga wilayah yakni di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Lima Puluh Kota sudah lebih dari 4000 nasabah PNM Mekaar terkena dampak langsung musibah ini” papar  Arief Mulyadi. 

Arief Mulyadi menjelaskan PNM bergerak cepat memberikan bantuan sambil terus mendata seberapa banyak nasabah dan masyarakat yang menjadi korban bencana di Sumatra Barat. 

“Tentu kita tidak dapat menunggu data harus lengkap terlebih dulu, karena untuk bantuan sifatnya urgent, sambil kita data kita berikan bantuan tahap pertama. Kita akan selalu monitor perkembangannya setiap saat” ujar Arief Mulyadi. 

Aksi peduli bencana ini juga didukung oleh seluruh karyawan PNM dengan membuka donasi melalui PNM DIGI dari tanggal 13-17 Mei 2024.

“Kami keluarga besar PNM tentu snagat merasakan kesedihan yang dirasakan korban bencana dan kami berdoa semoga musibah ini segera berakhir dan dampaknya segera kita atasi bersama-sama” pungkas Arief Mulyadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler