Abu Janda Tuding Mereka yang Peduli Palestina Antisemit dan Rasis

Abu Janda menyindir orang Indonesia yang menangisi 30 ribu warga Gaza tewas.

Republika/Thoudy Badai
Aktivis medsos Permadi Arya alias Abu Janda di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis media sosial Permadi Arya alias Abu Janda muncul kembali ke publik. Kali ini, Abu Janda berbicara tentang warga Gaza, Palestina yang dibom militer Israel di Podcast Samuel Christ.

Tindakan pemboman Zionis Israel kepada warga Gaza itu ternyata tidak mengundang simpati Abu Janda. Dia malah menuding, warga Indonesia yang peduli Palestina karena mereka antisemit.


Baca: Bela Palestina, Reality Club Asal Jakarta Tolak Tampil di SXSW Festival

"Orang yang peduli Palestina, bukan karena peduli kemanusiaan, tapi karena mereka antisemit, rasis, benci sama Yahudi. Menurut gue, pembuktiannya gampang Sam," kata Abu Janda dalam podcast dikutip di Jakarta, Sabtu (18/5/2024).

Dia pun menuduh sejak pasukan Hamas menculik warga Israel untuk dibawa ke Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah terjadi serangan balasan. Menurut Abu Janda, Israel semakin gencar menjatuhkan bom di wilayah Gaza, karena tidak terima dengan tindakan Hamas.

"30 ribu orang sipil jadi korban tewas di Gaza gara-gara pemboman Israel. Loe tahu apa yang terjadi. Semua mewek di Indonesia, semua mewek bareng-bareng menangisi 30 ribu sipil yang tewas. Pasang emoji semangka, influencer ramai-ramai galang donasi, pengajian-pengajian, sholat Jumat bikin doa bersama membela Palestina, doain Palestina kutuk Israel," kata Abu Janda geram dengan respons masyarakat Indonesia.

Baca: Turki dan UAE Paling Banyak Sumbang Bantuan untuk Gaza, Palestina

Kepada sang tuan rumah, Abu Janda pun menyebut insiden mengerikan sebenarnya juga terjadi di Yaman. Dia menuding, warga Yaman menjadi korban perang akibat diserang Arab Saudi.

"Arab Saudi itu melakukan carpet bombing juga seperti Israel ngebom Gaza. 400 ribu (korban) Sam, 400 ribu Muslim tewas dibom sama Arab Saudi, fakta ini. Ini still going on sampai hari ini, mungkin startnya 3-4 tahun sampai hari ini 400 ribu, 10 kali lipat dari Gaza," kata Abu Janda menyebut korban tewas di Yaman akibat Arab Saudi tanpa disertai sumber.

Meski ada banyak korban di Yaman, menurut Abu Janda, di Indonesia tidak ada yang mengecam peristiwa menyedihkan itu. Dia juga heran, mengapa orang Indonesia tidak tergerak membela Yaman seperti yang mereka lakukan kepada Palestina.

Baca: Prof Dewi Fortuna Anwar Terima Penghargaan dari Timor Leste

"Sekarang ada gak ramai-ramai mewek-mewekin Muslim yang tewas dibom sama Arab Saudi di Yaman? Nggak ada! Ada nggak influencer di Indonesia ramai-ramai galang donasi untuk Muslim Yaman? Nggak ada! Ada gak pengajian-pengajian, sholat Jumat, jamaah bikin doa bersama, doain Muslim di Yaman dan kutuk Arab Saudi? Nggak ada Sam! Tahu kenapa? Karena yang ngebom Arab," ujar Abu Janda.

Pemboman masih berlangsung...

Jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang masih berlangsung telah bertambah menjadi 34.356 orang, kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada akhir April lalu. Adapun serangan melalui bom udara masih terus berlangsung.

Dalam pernyataan persnya yang dinyatakan Xinhua, kementerian tersebut mengatakan tentara Israel menewaskan 51 warga Palestina dan melukai 75 orang lainnya dalam 24 jam terakhir. Sehingga total korban tewas bertambah menjadi 34.356 orang dan korban luka-luka menjadi 77.368 orang sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler