Bahu Andrea Agnelli Tersedia untuk Allegri Jika Ingin Bersandar Sejenak
Agnelli adalah sosok yang mendatangkan Allegri.
REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus baru saja memecat Massimiliano Allegri. Sebenarnya isu Juve bakal mendepak pelatih asal Livorno itu, sudah terdengar dalam beberapa bulan terakhir.
Sehingga kabar pemecatan tersebut, seharusnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Namun momennya saat Allegri baru saja membawa I Bianconeri meraih trofi Coppa Italia. Ditambah lagi Serie A musim 2023/24 masih menyisakan dua pertandingan lagi.
Oleh karena itu, keputusan manajemen si Nyonya Tua terkait nasib Max, mendapat sorotan lebih. Rupanya, apa yang terjadi buntut kejadian pada final Coppa di Roma, tengah pekan lalu. Saat itu sang allenatore sangat emosional.
Ia menghardik beberapa perangkat pertandingan. Allegri sampai mendapat kartu merah di pengujung laga. Belum berhenti sampai di situ.
Setelah duel kontra Atalanta berakhir, pria kelahiran Livorno itu menunjukkan bahasa tubuh 'berseteru' dengan Direktur Juventus Cristiano Giuntoli. Kemudian, Max mengecam editor Tuttosport, Guido Vaciago.
Juve menilai apa yang dilakukan Allegri tidak mewakili nilai klub tersebut. Sehingga ada konsekuensinya. Sang arsitek keluar lebih cepat.
Mantan Presiden Bianconeri, Andrea Agnelli merespons hal ini. Agnelli sosok yang membawa Allegri ke Turin. Sehingga ia merasa mengenal sosok yang juga pernah membesut AC Milan itu.
"Perpaduan luar biasa unik. Kebanggaan dan sisi kemanusiaan yang terus berpadu selama 10 tahun perjalanan," tulis Andrea di media sosial miliknya, dikutip dari Football Italia, Sabtu (18/5/2024).
Ia mengucapkan terima kasih kepada Allegri. Menurut Agnelli, koleganya tersebut justru sangat mewakili nilai Juventus. Ini berbeda dengan pernyataan klub.
Agnelli menyukai mentalitas yang ditunjukkan Allegri. Sang arsitek selalu berapi-api saat mendampingi pasukan hitam-putih. Berjuang hingga akhir.
Ia seperti memberi bahu bersandar untuk allenatore tersebut di situasi seperti ini. Gelandang Juve, Adrien Rabiot juga memperlihatkan dukungan untuk mentornya. Rabiot merasa Allegri layak mendapatkan perpisahan lebih baik dari apa yang terjadi.
"Anda akan dikenang sebagai salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah Juventus," tulis pesepak bola berkebangsaan Prancis itu di instagramnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Allegri. Rabiot berharap sang arsitek sukses di petualangan selanjutnya. Berikutnya bagaimana reaksi penggemar?
Responsnya terbagi dua. Mereka yang selama ini meramaikan tagar #Allegriout, merasa senang. Ini seperti momen paling bahagia di hidup kelompok tersebut.
Para tifosi itu menginginkan perubahan. Tak ada alasan personal. Murni karena urusan teknis. Mereka mendambakan pelatih dengan gaya yang lebih menyerang. Itu sesuai tuntutan sepak bola modern.
Namun ada juga kelompok yang merasa sedih. Terlepas dari kekurangan Allegri yang sering dibahas sejumlah pihak, juru taktik tersebut sudah banyak berjasa untuk Juventus. Ia membuat tradisi juara si Nyonya Tua terjaga.
"Terima kasih Max, kurang lebih segalanya terjadi dalam tiga tahun terakhir, tapi kamu selalu membela kami, membela Juve."
Menarik dinantikan siapa pelatih si Nyonya Tua musim depan. Sementara, Paolo Montero mendampingi Rabiot dan rekan-rekan di sisa dua pertandingan terakhir pada ajang Serie A.