Digelar Selama 8 Hari di Bali, Ini Rangkaian Giat WWF 2024
Menurut Luhut, banyak pihak yang antusias dengan penyelenggaraan World Water Forum 2024.
RUZKA INDONESIA -- The 10th World Water Forum (WWF) 2024 atau Forum Air Dunia ke-10 digelar di Bali, Indonesia, Sabtu (18/05/2024) hingga Sabtu (25/05/2024).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, forum ini akan dihadiri 13.448 orang dari 148 negara.
"Delegasi very very important person (VVIP) diperuntukkan bagi delapan kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, tiga utusan khusus, dan 38 menteri,” ujar Luhut saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Panitia Nasional World Water Forum 2024 di Laguna Resort and Spa, Kamis (16/05/2024).
Menurut Luhut, banyak pihak yang antusias dengan penyelenggaraan World Water Forum 2024.
Sebab, selain tamu VVIP dan para petinggi negara, acara ini turut dihadiri perwakilan daerah, asosiasi, perusahaan swasta, hingga organisasi kepemudaan.
Lanjut Luhut, oleh karenanya, meminta semua pihak yang terlibat untuk memaksimalkan persiapan World Water Forum 2024 sebaik mungkin.
“Kita harus menghasilkan concrete deliverables dari forum ini. Akan ada 120 proyek strategis terkait air bernilai 9,4 miliar dollar Amerika Serikat (AS), termasuk tindak lanjut dari inisiatif Indonesia pada Group of Twenty (G20) di Bali, yaitu Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA),” jelas Luhut.
Langkah itu, berguna untuk mendukung pendanaan aksi iklim, termasuk penanganan krisis air.
"Kami akan mengadakan launching dengan GBFA dan penandatanganan letter of intent (LoI) dengan negara-negara founding member pada 20 Mei nanti,” kata Luhut.
Luhut berharap Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bisa memfasilitasi para undangan high-level yang belum mendapatkan akses masuk.
Ketua Harian Panitia Nasional World Water Forum 2024 sekaligus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, akan ada 103 menteri dari 132 negara yang mengikuti ministerial meeting.
"Namun, semua ini masih terus bergerak, karena masih ada 99 negara yang belum memberikan konfirmasi,” terangnya.
Sebagai informasi, World Water Forum 2024 mengambil tema “Water for Shared Prosperity”. Lewat tema ini, semua pihak diharapkan bisa membahas berbagai permasalahan penting mengenai air beserta solusinya.
World Water Forum, 27 Tahun Perjalanan Menjawab Persoalan Air Dunia Dengan solusi bersama, negara-negara dunia dapat meningkatkan pengelolaan dan pengembangan sumber daya air (SDA), sehingga tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) bisa terwujud.
Bagi Indonesia, tema Water for Shared Prosperity juga menjadi bukti bahwa negara siap berkontribusi terhadap penciptaan langkah-langkah yang menjaga sumber daya air (SDA) dunia.
Adapun penyelenggaraan World Water Forum dilakukan lewat tiga sesi, yakni tematik, regional, dan politik. Setiap tahapan berisi diskusi mendalam menyoal subtema krusial, mulai dari reduksi bencana yang berkaitan dengan air, kerja sama pemeliharaan SDA, hydro-diplomacy, hingga inovasi pembiayaan dan pengetahuan atau teknologi.
Perlu diketahui, hingga Jumat (17/05/2024), tercatat sudah ada 13.000 peserta yang mendaftar agenda World Water Forum 2024 secara formal.
Jumlah peserta nasional, yakni 2.900 orang dan peserta dari kementerian atau lembaga sebanyak 1.600 orang. World Water Forum 2024 turut menghadirkan 1.357 pembicara dalam dan luar negeri, serta 4.890 orang dari exhibitor media dan sponsor.
WWF 2024 akan membicarakan empat pokok bahasan, yakni konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Empat pokok bahasan tersebut diharapkan dapat memberikan hasil dalam mendirikan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Pulau Kecil, penentuan World Lake Day (WLD) atau Hari Danau Sedunia, serta pencantuman hasil aksi konkret dalam bentuk daftar kegiatan sebagai tindak lanjut dari WWF 2024.
WWF 2024 akan dilaksanakan selama 8 hari di Bali.
Berikut rincian kegiatannya:
Sabtu, 18 Mei 2024
Balinese Water Purification Ceremony di Kura-Kura Bali.
Ada sekitar 2.000 orang yang mengikuti Upacara Rahina Tumpek Uye dan Segara Kerthi.
Minggu, 19 Mei 2024
Welcoming Gala Dinner yang dihadiri 2.500 peserta.
Senin, 20 Mei 2024
Opening Ceremony dan High-Level Meeting di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua yang dihadiri 5.500 peserta.
Ada juga agenda Fair and Expo di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dan Pantai Kuta.
Perhelatan hari ini kemudian dilanjutkan dengan Leaders' Visit to Tahura and Cultural Parade pada sore harinya.
Senin, 20 Mei 2024 sampai Selasa, 21 Mei 2024 Pertemuan tingkat tinggi dan pertemuan level menteri.
Senin, 20 Mei 2024 hingga Sabtu, 25 Mei 2024 Sesi tematik, regional dan politik World Water Forum 2024.
Jumat, 24 Mei 2024 Cultural Night (Farewell) di Taman Bhagwan yang dihadiri 3.000 peserta. Pada kesempatan ini, para tamu akan menikmati sajian khas Indonesia dan penampilan tari tradisional dan pameran kesenian.
Sabtu, 25 Mei 2024 Closing Ceremony di Mangupura Hall serta field trip ke Water Museum Subak di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Cultural Village Ubud.
Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air Di samping agenda utama, akan ada 59 side events pada World Water Forum 2024.
Salah satunya adalah pertemuan trilateral antara China, Jepang, dan Korea Selatan guna membahas soal perubahan iklim dan pembangunan infrastruktur air yang tangguh.
Ada juga pertemuan antara Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO dan International Centre for Water Security and Sustainable Management (i-WSSM) untuk membahas pengelolaan air perkotaan terpadu serta kesetaraan gender demi ketahanan air.
Pembahasan juga akan menyinggung soal peran profesional air dan sanitasi guna mewujudkan water and sanitation and hygiene yang berkelanjutan dan berketahanan iklim.
Kemudian, terdapat acara dari Water and Energy for Food (WE4F) South and Southeast Asia yang membahas soal percepatan adopsi air pertanian di dunia. (***)