Ditanya Potensi Calon Tunggal di Pilgub Jatim 2024, Ini Kata Khofifah

Khofifah juga mengaku terus membangun komunikasi dengan partai lain seperti PDIP.

Republika/Febryan A
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers usai menyerahkan surat rekomendasi pengusungan kepada Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sebagai pasangan cagub-cawagub Pilgub Jatim 2024, di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024).
Rep: Dadang Kurnia Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Khofifah Indar Parawansa baru saja menerima surat rekomendasi dari PPP untuk kembali maju pada kontestasi Pilgub Jatim 2024, Sabtu (18/5/2024). PPP menjadi partai kelima setelah PAN, Gerindra, Demokrat, dan Golkar yang memberikan rekomendasi kepada Khofifah untuk mengarungi Pilgub Jatim 2024.

Baca Juga


Khofifah juga mengaku terus membangun komunikasi dengan partai lain seperti PDIP dan PSI yang hingga saat ini belum menentukan arah dukungannya. Khofifah mengaku, komunikasi dengan kedua partai tersebut berkembang dengan sangat baik. 
 
"Kami membangun komunikasi (dengan PDIP dan PSI) Mas Emil juga membangun komunikasi yang sama. Jadi saling mencari waktu yang cocok di antara kami," kata Khofifah. 
 
Belum adanya partai yang terang-terangan mengusung tokoh lain sebagai pesaing Khofifah, turut memunculkan spekulasi hanya akan ada satu calon yang berkontestasi di Pilgub Jatim 2024. Saat ditanya potensi calon tunggal di Pilgub Jatim 2024, Khofifah enggan menanggapinya.
 
Khofifah malah meminta untuk mengakhiri sesi wawancara dengan media, dengan alasan tenggorokannya dalam posisi kurang enak. "Sudah, tenggorokanku ini," ujar Khofifah sambil memegangi tenggorokannya.
 
Ketua DPW PPP Jawa Timur Mundjidah Wahab mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak kembali mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024. Khofifah disebutnya sebagai sosok yang berintegritas tinggi dan terbukti berhasil meraih berbagai prestasi dalam memajukan Jawa Timur. 
 
"Ke belakang saja sudah berhasil di Jawa Timur, secara nasional. Mampu menurunkan kemiskinan, ketika Covid-19 (mampu melewatinya) ekonominya juga tumbuh. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak mendukung," ujarnya. 
 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler