Gasperini Sebut Kesuksesan Atalanta Layak Dicatat di Dalam Sejarah

Final Liga Europa pada Kamis dini hari layak menjadi bagian dari sejarah kontinental.

Spada/LaPresse via AP
Atalanta manager Gianpiero Gasperini reacts during a Serie A soccer match against Roma at Gewiss Stadium, in Bergamo, Italy, Sunday, May 12, 2024.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Final Liga Europa pada Kamis (23/5/2024) dini hari WIB layak menjadi bagian dari sejarah kontinental, karena Atalanta yang diprediksi kesulitan melawan juara baru Bundesliga Bayer Leverkusen justru menunjukkan sebaliknya. Tim asuhan Gian Piero Gasperini membuat pemilik rekor tak terkalahkan terlama di Eropa itu terlihat seperti tim kelas dua.

Baca Juga


Sepak bola terkadang dapat menghasilkan skenario yang bahkan tidak dapat dibuat oleh pembuat film terbaik sekalipun. Pelatih papan atas Xabi Alonso telah lama menjadi tokoh protagonis dalam salah satu dongeng paling menarik dalam sejarah Eropa.

Mereka baru saja mengangkat gelar Bundesliga pertama mereka dan merangkai 51 pertandingan tak terkalahkan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebab itu, wajar jika Leverkusen mendarat di Dublin dan diprediksi akan meraih kesuksesan lainnya.

Tapi saingan mereka di final punya rencana lain. Atalanta menyapu bersih tim Eropa paling dominan musim ini, meraih kemenangan 3-0 yang menentukan sejarah. Dan dengan begitu, Gasperini memenangkan trofi besar pertamanya sebagai manajer.

Manajer berusia 66 tahun itu tidak punya alasan untuk bersikap halus dalam wawancara pasca pertandingan. Menurutnya Atalanta layak dicatat dalam sejarah karena memenangkan pertandingan yang di luar dugaan. "Saya pikir kami berada dalam sejarah, karena cara kami menang sangatlah luar biasa," kata bos Atalanta dikutip dari Cult of Calcio, Kamis (23/5/2024).

"Kami mengulangi penampilan Liverpool dan Lisbon, Sporting memenangkan liga mereka, (saat itu) Liverpool berada di puncak Liga Premier ketika kami pergi ke sana, dan (saat ini) Bayer Leverkusen benar-benar mendominasi Bundesliga," ujarnya. 

Atalanta mengangkat trofi Eropa pertama mereka, mengakhiri kekeringan gelar selama 61 tahun. Tim asuhan Gasperini mengungguli Leverkusen dalam setiap aspek permainan ketika Ademola Lookman menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Europa yang mencetak hat-trick di final. 

"Saya harus berterima kasih kepada para pemain, penampilan mereka luar biasa," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler