Interaksi Fans dengan Pemain Timnas Indonesia Makin Dibatasi, Ini Alasannya

Kekuatan timnas tak maksimal lawan Vietnam karena cedera, sakit, dan akumulasi kartu.

Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PSSI Erick Thohir menyampaikan permintaan maaf kepada pendukung timnas Indonesia karena interaksi dengan pelatih maupun pemain timnas semakin diperketat.

Baca Juga


"Mohon maaf kepada fans, suporter, kalau (interaksi dengan) timnas kita diperketat. Bukan tidak mengapresiasi fans dan suporter, karena memang tim nasional kita ini harus dijaga," ujar Erick kepada awak media usai meninjau kondisi lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Ia mengatakan, timnas Indonesia saat ini belum memiliki 22 pemain dengan kualitas kemampuan yang sama. Artinya, kalau ada pemain yang absen karena sakit atau cedera, maka bisa melemahkan kekuatan tim.

Erick pun mencontohkan kekuatan skuad Garuda yang tidak maksimal akibat sakit, cedera, dan larangan bermain karena akumulasi kartu kuning pada laga tandang sebelumnya di Vietnam.

"Nah, ini yang harus kita jaga. Jadi mohon maaf (kepada pendukung timnas Indonesia)," kata Erick.

Timnas Indonesia bakal melakoni dua laga putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia yaitu melawan Irak pada 6 Juni dan Filipina pada 11 Juni.

Erick mengatakan, pihaknya menargetkan skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong mengantongi poin maksimal saat menjamu kedua lawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Ini ada dua game, Indonesia lawan Irak, Indonesia lawan Filipina. Kita ingin mengambil poin sebanyak-banyaknya," ujarnya.

Apabila lolos putaran kedua, skuad Garuda akan kembali melanjutkan perjuangan ke putaran ketiga yang dijadwalkan berlangsung pada September, Oktober, dan November, mendatang.

Erick menambahkan, timnas Indonesia akan melakoni 10 laga hingga Juni 2025 sehingga harus dipersiapkan dari sekarang agar meraih hasil terbaik dalam setiap laga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler