Wahai Suami Sayangilah Istri, Jangan Sampai Terhalang Menjadi Penghuni Surga
Salah satu yang menjadi penghalang adalah ketidakadilan dalam memperlakukan istri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tindakan sehari-hari dalam mengarungi hubungan suami istri bisa berdampak besar yang bahkan membawa seseorang ke surga atau neraka. Karena itu, ada sejumlah perilaku yang dapat menghalangi seorang suami untuk mencapai surga, terutama jika melibatkan perlakuan buruknya terhadap istri.
Salah satu yang dapat menjadi penghalang adalah ketidakadilan dalam memperlakukan istri, baik secara fisik maupun emosional. Perlakuan kasar, pengabaian, atau bahkan kekerasan terhadap istri dapat menyebabkan suami berdosa. Untuk itu, Islam menekankan pentingnya perlakuan yang baik terhadap pasangan hidup.
Mubaligh Mesir, Syekh Muhammad Abu Bakar memaparkan, seorang suami patut memperhatikan beberapa perilakunya kepada istri. Perilaku inilah yang membuatnya terhalang menjadi penghuni surga.
Perbuatan tersebut adalah menghina atau merendahkan istri, memutus hubungan kekerabatan, mencegah istri mendatangi keluarganya, melalaikan hak-haknya, lalai menafkahinya, dan perbuatan buruk lainnya."Istri tersebut akan menjadi musuhmu di hadapan Allah, yang dapat mencegah suami masuk surga pada hari akhir kelak," jelas Syekh Abu Bakar, seperti dikutip dari Masrawy.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Pria mukmin tidak boleh membenci perempuan mukmin. Bila dia membenci suatu perilaku pada perempuan tersebut, maka dia tentu menyukai perilakunya yang lain yang ada dalam diri perempuan itu." (HR. Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda, "Sebaik-baik orang beriman adalah yang terbaik dalam akhlaknya. Dan sebaik-baik dari kalian, adalah orang-orang terpilih (secara akhlak) kepada para wanita."
Sebaliknya, seorang istri juga bisa terhalang memasuki surga ketika melakukan perbuatan buruk kepada suami. Perbuatan ini, antara lain, tidak memperhatikan suami, membicarakan aib atau rahasia suami kepada orang lain, melakukan perbuatan buruk kepada anak-anaknya, selalu menunda-nunda, selalu membuat pembenaran, dan menelantarkan suami serta anak-anaknya.
Terhadap istri yang demikian, pada Hari Kiamat kelak, suaminya akan menjadi musuh di hadapan Allah SWT. Syekh Abu Bakar juga memberi nasihat kepada para orang tua agar senantiasa agar memperlakukan anaknya dengan adil. Artinya, tidak membeda-bedakan antara satu anak dengan anaknya yang lain.
Bentuk membeda-bedakan ini bisa dalam hal pembagian warisan dan memberi kasih sayang. Ketika orang tua melakukan hal yang tidak baik kepada anak-anaknya, maka anak itu akan menjadi musuh bagi orang tuanya di hari kiamat nanti."Mungkin saja, melalui anak (yang tidak diperlakukan dengan baik), seorang ayah akan dijerumuskan ke dalam neraka," paparnya.