Penting! Jamaah Haji Harus Pindai Smart Card untuk ke Arafah

Aturan tentang Smart Card bagi jamaah mulai diberlakukan sejak musim haji tahun ini.

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bagian Media Center Haji membantu mengelompokkan kartu pintar atau smart card jamaah calon haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Selasa (21/5/2024).
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda dalam proses pemberangkatan jamaah haji pada tahun ini. Mereka yang hendak berangkat dari hotel ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), mesti memindai (scan) barcode yang tertera pada Smart Card masing-masing terlebih dahulu. Proses itu dilakukan sebelum para tamu Allah ini menaiki bus.

Adanya Smart Card ini merupakan salah satu terobosan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejak musim haji 1445 H/2024 M. Otoritas setempat menetapkan, jamaah yang tidak memiliki Smart Card dilarang masuk ke Armuzna, apa pun kedudukan mereka dan dari negara manapun mereka berasal.

Pemerintah Saudi juga akan menempatkan para petugas yang melakukan pemeriksaan secara berkala demi memastikan seluruh jamaah di Armuzna memiliki Smart Card. Ada sanksi berat yang bisa dijatuhkan bagi pihak-pihak yang melanggar aturan tersebut.

Menurut Ketua Masyariq M Amin Indragiri, ketentuan dari pemerintah Arab Saudi itu telah diberitahukan kepada jamaah haji Indonesia sejak awal. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, tetapi justru memberikan hak kepada mereka yang memang sudah mengeluarkan biaya agar bisa berhaji dengan sempurna.

“Sehingga, mereka bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan tenang dan nyaman,” kata M Amin Indragiri saat rapat koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama pimpinan Maktab di Makkah, seperti dikutip Republika dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, Jumat (7/6/2024).

Pertemuan pimpinan Maktab dan PPIH Arab Saudi di Makkah, Arab Saudi, Kamis (6/6/2024). - (Kemenag RI)

Rakor tersebut membahas, antara lain, distribusi Smart Card yang diberlakukan mulai musim haji pada tahun ini. Demikian pula, skema penggunaannya dalam proses pergerakan jamaah ke Armuzna.

Untuk membantu Masyariq, terdapat sejumlah maktab sebagai pihak-pihak yang turut mendukung terwujudnya pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia. Secara keseluruhan, ada 73 maktab yang melayani para tamu Allah dari Tanah Air itu.

Detail prosedur

Baca Juga



Laman Kemenag RI menjelaskan ihwal tata cara penggunaan Smart Card untuk jamaah haji. Mereka dapat memulainya sejak keberangkatan dari hotel ke Arafah.

  1. 1. Bus akan datang ke hotel tempat jamaah menginap. Moda transportasi ini juga membawa para petugas yang membawa alat scan barcode.
  2. 2. Jamaah bersiap di lobi hotel, sesuai dengan jadwal keberangkatan ke Arafah yang telah disusun.
  3. 3. Petugas melakukan scan barcode pada Smart Card masing-masing jamaah sehingga nama mereka muncul dalam manivest.
  4. 4. Jamaah yang barcode Smart Card-nya sudah dipindai, dipersilakan untuk menaiki bus.
  5. 5. Jika sudah penuh, manivest akan ditutup dan pintu bus akan disegel.
  6. 6. Bus kemudian berangkat menuju Arafah. Pintu bus baru akan dibuka setelah sampai di depan pintu masuk setiap maktab.
  7. 7. Jamaah dilarang membuka pintu segel kecuali setelah sampai maktab di Arafah.
  8. 8. Jika kedapatan segel itu robek atau rusak, jamaah dalam bus tidak boleh masuk ke Arafah.
  9. 9. Dalam perjalanan dari Makkah ke Arafah, akan ada pemeriksaan (check point) yang dilakukan secara acak oleh pihak keamanan umum Arab Saudi.

 

Menurut Amin Indragiri, pihaknya berharap bahwa proses keberangkatan ke Arafah itu tak akan memakan waktu yang lama. Dengan demikian, jamaah haji RI dapat melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya dan senyaman mungkin.

"Ini tanggung jawab bersama,” kata dia.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler