Lagi, Tentara Israel Bunuh Diri Setelah Diminta Kembali ke Gaza

Sejak 7 Oktober, sepuluh perwira dan tentara Israel bunuh diri.

AP Photo/Oded Balilty
Tentara Israel membawa peti berisi jenazah tentara Israel yang tewas di Gaza saat pemakaman militer Kiryat Shaul di Tel Aviv, Israel, Ahad, 12 Mei 2024.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Media Israel melaporkan, adanya kekurangan pasokan tentara di komponen cadangan saat perang di Gaza memasuki bulan yang kesembilan. Berkurangnya kekuatan pasukan tersebut mendorong militer Israel mencari relawan untuk berperang di Gaza.

Berdasarkan sumber dari radio Israel, Aljazirah melaporkan, seorang tentara Israel kembali melakukan bunuh diri usai diperintahkan kembali berdinas militer di jalur Gaza. Sebelumnya, surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan, sejak 7 Oktober, sepuluh perwira dan tentara telah melakukan bunuh diri, dengan beberapa di antaranya terjadi selama pertempuran di permukiman sekitar Gaza.

Pada pertengahan Maret lalu, tentara Israel mengakui menghadapi krisis kesehatan mental  signifikan sejak tahun 1973. Mereka mengalami trauma akibat harus bertempur dengan kelompok perlawanan Palestina di jalur Gaza sejak operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober.

Seorang tentara Israel keliru mengira dia mendengar sirene serangan udara dan melompat ke tanah untuk berlindung di Kibbutz Beeri, Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Bulan lalu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, jajak pendapat internal militer menunjukkan hanya 42 persen perwira tetap yang ingin melanjutkan dinas militer setelah perang di Gaza. Angka tersebut turun dari 49 persen pada Agustus tahun sebelumnya.

Selain itu, laporan dari Israel menunjukkan adanya kekurangan tentara di pasukan cadangan saat perang memasuki bulan kesembilan, sehingga mendorong tentara Israel untuk mencari sukarelawan untuk berperang di Gaza, tulis Palestine Chronicle, Senin (9/6/2024).

Militer Israel telah melaporkan, sebanyak 3.763 tentara terluka sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Ada 1.902 diantaranya cedera sejak dimulainya pertempuran darat pada 27 Oktober.

Baca Juga


Korban tewas resmi tentara Israel mencapai 646 tentara dan perwira sejak perang dimulai, termasuk 294 orang tewas dalam pertempuran darat di Gaza.

Meski demikian, rumah sakit dan media Israel menyatakan bahwa jumlah korban sebenarnya lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Genosida di Gaza...

 

 

Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 37.084 warga Palestina telah terbunuh, dan 84.494 terluka akibat kampanye genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

Selain itu, setidaknya 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh jalur Gaza. Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Perang Israel telah mengakibatkan kelaparan akut, sebagian besar di bagian utara Gaza, yang mengakibatkan kematian banyak warga Palestina, kebanyakan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir – yang kini menjadi kota terbesar di Palestina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler