Fans Valencia Dihukum 8 Bulan Penjara karena Pelecehan Rasis Terhadap Vinicius Jr

Tiga penggemar Valencia yang dihukum kemungkinan tidak akan dibui.

AP Photo/Oscar J. Barroso
Vinicius Junior menangis dalam konferensi pers mengungkapkan kesedihannya menahan sakit atas penghinaan rasisme.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Tiga penggemar sepak bola Valencia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara pada Senin (10/6/2024) atas kejahatan kebencian terhadap pemain Real Madrid asal Brasil, Vinicius Junior. Putusan ini menjadi sejarah karena merupakan vonis pertama atas penghinaan rasis di stadion sepak bola di Spanyol, demikian diumumkan pengadilan.

“Keputusan yang dijatuhkan hari ini, yang bersifat final, menyatakan terbukti bahwa ketiga terdakwa menghina Vinicius dengan teriakan, gerakan dan nyanyian yang merujuk pada warna kulitnya,” kata Pengadilan Magistrat Valencia dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

“Teriakan dan gerakan yang bersifat rasis ini, yang antara lain terdiri dari pengulangan suara dan meniru gerakan monyet, menyebabkan pesepak bola tersebut merasa frustrasi, malu dan terhina, dengan konsekuensi merendahkan martabatnya.”

Kabar buruknya, di Spanyol, hukuman penjara kurang dari dua tahun untuk kejahatan tanpa kekerasan jarang mengharuskan terdakwa yang belum pernah dihukum untuk menjalani hukuman penjara. Alhasil ketiganya kemungkinan besar akan tetap bebas, kecuali jika mereka melakukan pelanggaran lebih lanjut.

Ketiga suporter tersebut, yang mengaku bersalah atas dakwaan tersebut, juga dilarang memasuki stadion sepak bola selama dua tahun dan diperintahkan untuk membayar biaya persidangan.

"Banyak yang meminta saya untuk mengabaikannya, yang lain mengatakan bahwa perjuangan saya sia-sia dan bahwa saya seharusnya ‘bermain sepak bola’. Namun, seperti yang selalu saya katakan, saya bukanlah korban rasisme. Saya adalah penyiksa para rasis. Hukuman kriminal pertama dalam sejarah Spanyol ini bukan untuk saya. Ini untuk semua orang kulit hitam,” kata Vinicius dalam sebuah pernyataan di media sosial.

"Biarkan para rasis lainnya takut, malu dan bersembunyi dalam bayang-bayang. Jika tidak, saya akan berada di sini untuk menagih. Terima kasih kepada LaLiga dan Real Madrid yang telah membantu mewujudkan kecaman bersejarah ini. Masih banyak lagi yang akan datang"

Tindakan tegas

Baca Juga


Penghinaan itu terjadi di stadion Mestalla, Valencia pada bulan Mei tahun lalu, ketika hinaan-hinaan rasis dilontarkan kepada Vinicius, yang berkulit hitam, dalam sebuah pertandingan liga.

Peristiwa tersebut memicu...

Peristiwa tersebut memicu dukungan untuk sang penyerang Brasil dan mendorong serangkaian kampanye lokal dan internasional, termasuk pembentukan komite anti-rasisme FIFA yang terdiri dari para pemain.

“Saya senang melihat tindakan tegas dan hukuman yang diambil oleh pihak berwenang Spanyol terkait pelecehan rasis yang ditujukan kepada Vinicius Jr dalam pertandingan LaLiga Spanyol pada Mei 2023,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino dalam sebuah pernyataan di Instagram.

"Ini adalah langkah positif. Pesan kami kepada orang-orang di mana pun di dunia yang masih berperilaku rasis ketika mereka berurusan dengan sepak bola jelas: kami tidak menginginkan Anda.

“Orang-orang ini harus dikucilkan, mereka bukan bagian dari komunitas kita dan bukan bagian dari sepak bola.”

Presiden La Liga Javier Tebas juga mengatakan dalam sebuah pernyataan, keputusan ini merupakan berita bagus untuk memerangi rasisme di Spanyol. "Ini memperbaiki kerusakan yang diderita oleh Vinicius Jr dan mengirimkan pesan yang jelas kepada orang-orang yang pergi ke stadion sepak bola untuk menghina, La Liga akan mengidentifikasi mereka, melaporkan mereka, dan akan ada konsekuensi pidana bagi mereka.”

Dia menjelaskan bahwa dalam persidangan tersebut, para terdakwa telah membacakan surat permohonan maaf kepada Vinicius Jr, La Liga dan Real Madrid.

Real mengatakan dalam satu pernyataan bahwa para terdakwa telah memperlihatkan "pertobatan" dan dalam suratnya telah “meminta kepada para penggemar bahwa semua jejak rasisme dan intoleransi harus dihilangkan dari kompetisi-kompetisi olahraga".

“Real Madrid, yang bersama dengan Vinicius Jr telah bertindak sebagai jaksa penuntut pribadi dalam proses ini, akan terus bekerja untuk melindungi nilai-nilai klub kami dan untuk memberantas setiap perilaku rasis di dunia sepak bola dan olahraga,” demikian pernyataan klub.

Vinicius yang berusia 23 tahun telah membantu Real meraih gelar La Liga dan Liga Champions musim lalu. Ia dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Champions musim ini dan merupakan salah satu unggulan untuk memenangkan Ballon d'Or sebagai pemain terbaik dunia pada bulan Oktober.

 

Enam belas...

Enam belas insiden pelecehan rasis terhadap Vinicius telah dilaporkan kepada jaksa Spanyol oleh La Liga dalam dua musim terakhir.

Pada bulan Maret, Vinicius menangis dalam sebuah konferensi pers. Ia mengatakan telah berjuang untuk tetap termotivasi dan menikmati bermain sepak bola karena pelecehan yang terus terjadi. Vinicius mendesak pihak berwenang Spanyol untuk mengambil tindakan.

“Orang-orang harus tahu bahwa tindakan semacam ini dapat dihukum, dihukum sebagai kejahatan kebencian, karena hukumannya adalah untuk kejahatan terhadap integritas moral tetapi dengan keadaan yang memberatkan yaitu kebencian,” kata jaksa penuntut negara bagian Susana Gisbert kepada wartawan.

Pada bulan April, stasiun TV Spanyol Movistar Plus+ memecat analis German Burgos setelah Barcelona dan Paris Saint-Germain menolak untuk memberikan wawancara kepada jaringan TV tersebut. Ini menyusul komentar yang dibuatnya tentang penyerang Barca, Lamine Yamal, yang ditafsirkan sebagai rasis.

Pada bulan yang sama, Atletico Madrid dan Getafe diperintahkan untuk menutup sebagian tribun penonton menyusul pelecehan rasis dan xenofobia dalam sebuah pertandingan La Liga. Sementara pertandingan divisi tiga antara Rayo Majadahonda dan Sestao River ditangguhkan setelah kiper Rayo asal Senegal, Cheikh Kane Sarr, berhadapan dengan seorang penggemar lawan yang menurutnya melakukan pelecehan rasis terhadapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler