Ketika Influencer China Diuji Kualitasnya, Sayonara 'Tukang Flexing'!
Pemerintah China memblokir akun influencer yang kerap pamer kekayaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah China telah memblokir akun beberapa influencer yang dikenal suka memamerkan gaya hidup mewah. Pemblokiran ini terjadi setelah pemerintah mengumumkan kampanye resmi untuk mengekang aksi pamer kekayaan secara daring.
Akun Douyin milik Wang Hongquan, seorang kreator konten yang memiliki lebih dari empat juta pengikut dengan video-video yang memamerkan pakaian desainer, penerbangan first class, dan koleksi perhiasan gioknya, tidak dapat diakses lagi. Sebuah "pesan kesalahan" yang ditampilkan di TikTok versi China mengatakan akun Wang telah diblokir karena pelanggaran pedoman komunitas Douyin.
Pengawas internet China pada April meluncurkan kampanye Clear and Bright untuk menindak para influencer yang menciptakan persona mencolok untuk memenuhi kebutuhan vulgar, dan dengan sengaja menampilkan gaya hidup mewah. Media Pemerintah China melaporkan, video-video Wang menghilang dari Douyin pada Mei 2024, bersama dengan akun influencer lain yang suka pamer kemewahan.
Sister Abalone, influencer yang kerap memamerkan rumah mewahnya yang didekorasi dengan rumit dan sering mengenakan kalung berlian dan mutiara, juga tampaknya menjadi sasaran. Video-videonya tidak lagi terlihat di situs Bilibili, yang mirip dengan YouTube.
Com Young Master Bo, seorang influencer yang merekam dirinya sendiri saat mengendarai Rolls-Royce dan berbelanja tas Hermes Birkin yang langka, juga hilang dari Douyin. Akunnya menampilkan pesan kesalahan yang mengatakan bahwa ia telah melanggar hukum dan peraturan yang relevan.
Douyin juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mulai menindak “peristiwa panas” palsu - misalnya video krisis medis dan perselisihan rumah tangga yang dirancang untuk meningkatkan jumlah penonton. “Douyin memandu para kreator untuk merekam kehidupan yang benar dan baik,” kata perusahaan tersebut seperti dilansir Fashion United, Rabu (12/6/2024).
Pemblokiran akun influencer yang hobi flexing itu sesuai dengan insiatif kemakmuran bersama (common prosperity). Inisiatif yang diusung Presiden China Xi Jinping ini bertujuan untuk menekan ketidaksetaraan ekonomi di negara tersebut.
Di bawah naungan inisiatif common prosperity, pemerintah setempat juga menarik pajak yang besar bagi para influencer live streaming. Ratu live streaming China, Viya, diharuskan membayar denda 204 juta dolar AS atau Rp 3,3 triliun karena dugaan penggelapan pajak pada 2021.
Presiden China Xi Jinping pertama kali memperkenalkan konsep common prosperity atau kemakmuran bersama pada pertemuan ke-10 Komite Sentral Urusan Keuangan dan Ekonomi pada Agustus 2021. Dalam pertemuan tersebut, Xi mengaitkan kemakmuran bersama dengan peningkatan pendapatan kelompok berpenghasilan rendah, mempromosikan keadilan, membuat pembangunan regional lebih seimbang, dan menekankan pertumbuhan yang berpusat pada rakyat. Hal ini termasuk janji untuk mengatur pendapatan yang terlalu tinggi secara wajar, dan mendorong masyarakat dan perusahaan berpenghasilan tinggi untuk mengembalikan lebih banyak kepada masyarakat.
Meskipun penggunaan konsep kemakmuran bersama oleh Xi secara pribadi merupakan hal baru, frasa yang sama telah digunakan oleh para pemimpin China sebelumnya dalam konteks yang berbeda, termasuk oleh Mao Zedong pada 1950-an dan Deng Xiaoping pada 1980-an. Ketika Deng mempromosikan reformasi dan kebijakan keterbukaan, ia mengatakan, "membiarkan beberapa petani menjadi kaya terlebih dahulu adalah kebijakan praktis untuk mencapai kemakmuran bersama".
Kampanye Clear and Bright
Dilansir laman China Media Project, istilah Clear and Bright diperkenalkan sejak awal Juli 2022. Kampanye ini diluncurkan untuk menargetkan 10 kategori konten di media sosial serta platform video pendek dan live streaming.
Clear and Bright dimaksudkan untuk mengatasi masalah dan kekacauan di internet yang berkaitan dengan anak di bawah umur, termasuk masalah privasi. Kampanye ini secara resmi diluncurkan oleh beberapa kantor dan Kementerian termasuk Cyberspace Administration of China (CAC), Kementerian Pendidikan dan Pemuda China (CCYL).
Sebuah rilis dari kantor berita Xinhua mencatat 10 titik fokus dalam tindakan yang akan diambil oleh pihak berwenang di seluruh negeri itu. Hal-hal tersebut termasuk privasi pribadi, serangan pribadi, serta perundungan dunia maya yang menghina dan kasar. Pemberitahuan tersebut juga menyinggung penggunaan gambar anak di bawah umur, termasuk dalam pose yang mengarah ke seksual, untuk menarik traffic online.
Namun China Media Project melihat Clear and Bright bukan hanya bertujuan untuk melindungi keselamatan generasi muda. Lembaga think tank yang bermarkas di AS itu melihat Clear and Bright sebagai upaya Pemerintah China dalam mengendalikan konten dan informasi, agar tetap sesuai dengan arah politik.
China Media Project mendasarkan hipotesanya pada pernyataan Kepala CAC Zhang Yong yang mengatakan bahwa kampanye ini diluncurkan untuk mengatur tatanan informasi online. “Tahun ini adalah tahun Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China dan lingkungan komunikasi internet yang bersih dan teratur, serta penuh energi positif, melayani kebutuhan situasional pekerjaan Partai Komunis China dan pemerintah secara keseluruhan, juga merupakan hal yang sangat dinantikan oleh sebagian besar pengguna internet,” kata Zhang pada saat pertama kali memperkenalkan kampanye Clean and Bright pada 2022.