Perang Inovasi Mobil China: BYD dan CATL Siap Luncurkan Baterai Pengisian Cepat 6C

Pengisian cepat 6C memungkinkan baterai terisi penuh dalam waktu sekitar 10 menit

BYD
Mengintip pembuatan mobil listrik di pabrik BYD di Chanzhou, China.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua raksasa industri baterai, BYD dan CATL, sedang meluncurkan baterai baru yang mendukung pengisian cepat 6C pada akhir tahun ini. BYD berencana untuk memperkenalkan baterai lithium iron phosphate (LFP) Blade 2.0 pada paruh kedua tahun ini, sementara CATL akan meluncurkan Qilin Battery 2.0 pada akhir tahun.


Kedua baterai ini akan mendukung tingkat pengisian daya 6C, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan baterai yang ada di pasaran saat ini.

CATL baru-baru ini meluncurkan baterai dengan pengisian daya 5C, yang digunakan dalam model Zeekr 001 yang diluncurkan pada 27 Februari 2024 di China. Baterai Shenxing baru ini mampu mengisi dari 10 hingga 80 persen dalam waktu 11,5 menit, menambah jangkauan 472 km berdasarkan standar CLTC.

Meskipun Shenxing Plus yang diperkenalkan pada bulan April memiliki kepadatan energi 205 Wh/kg dan mampu menjangkau 1000 km, pengisian daya masih terbatas pada 4C.

Meskipun BYD belum meluncurkan model yang mendukung pengisian daya di atas 4C, perusahaan ini telah memiliki teknologi yang siap untuk produksi dan diharapkan segera mengumumkan pengembangan lebih lanjut.

Pengisian cepat 6C memungkinkan baterai terisi penuh dalam waktu sekitar 10 menit, yang membutuhkan infrastruktur pengisian daya yang memadai.

Saat ini, pengisian daya di Tiongkok umumnya menggunakan tiang pancang dengan daya 120 kW, namun pengisi daya ultracepat seperti yang diluncurkan oleh Huawei dengan daya 600 kW pada bulan Februari, dan rencana Li Auto untuk menanam 5.000 stasiun supercharging yang mendukung 5C pada tahun 2025, diharapkan dapat mendukung pengisian daya 6C.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler