Strategi Arab Saudi Lindungi Jamaah Haji dari Panas Ekstrem Agar Ibadah Nyaman

Jamaah menantang suhu yang mencapai 48 derajat Celsius.

AP Photo/Rafiq Maqbool
Umat Muslim berjalan menuju Arafah untuk melakukan wukuf saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Jutaan umat muslim berkumpul di Padang Arafaf untuk melaksanakan prosesi wukuf.
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Hingga Sabtu (15/6/2024) sekitar 1,8 juta jamaah haji memulai perjalanan mereka ke tempat-tempat suci untuk menunaikan ibadah haji. Jamaah menantang suhu yang mencapai 48 derajat Celsius.

Untuk mengurangi panas ekstrem, Arab Saudi menerapkan sistem komprehensif dengan memanfaatkan teknologi pendingin tanah terbaru, bahan tenda tahan api dan panas, serta sistem pendingin udara modern.

Dilansir dari Saudi Gazette pada Ahad (16/6/2024), kolom kabut dan penyemprot air dikerahkan di berbagai area untuk memberikan bantuan pendinginan kepada jamaah haji. Jalur yang digunakan jamaah diubah menjadi jalan setapak yang tertutup kabut. Ini sebuah inisiatif penyelenggara haji untuk menurunkan suhu dan meningkatkan efisiensi pendinginan.

Teknik pelapisan putih pada permukaan aspal mengurangi suhu sekitar 20 derajat celsius. Pelapisan tersebut memanfaatkan material produksi lokal yang menyerap lebih sedikit radiasi matahari.

Dataran Arafah terkenal dengan pohon Neem yang hijau, yang jumlahnya lebih dari 600 ribu. Pepohonan ini, dipadukan dengan tenda ber-AC, membantu menurunkan suhu dan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk bagi jamaah haji yang menginap sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari pada 9 Dzulhijjah.

Baca Juga


Baca di halaman selanjutnya...


Otoritas Umum Jalan, sebagaimana dinyatakan oleh juru bicara resminya Abdulaziz Al-Otaibi, berhasil menurunkan suhu jalur pejalan kaki menuju Jamarat sebesar 12 hingga 15 derajat Celsius pada tahun lalu. Tahun ini, upayanya diperluas hingga mencakup area sekitar Masjid Namira, kurang lebih 25 ribu meter persegi.

Arab Saudi dengan cermat mempelajari semua fase ibadah haji untuk mengelola tekanan panas yang dialami jamaah. Hal ini termasuk mengukur suhu di dalam dan di luar tenda serta memantau kecepatan angin dan tingkat kelembpban setiap tahunnya.

Upaya yang dipimpin oleh Pusat Meteorologi Nasional bekerja sama dengan otoritas terkait ini bertujuan  meminimalkan penerimaan rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Inovasi di Rumah Sakit Spesialis King Faisal menyoroti efektivitas tindakan pencegahan Arab Saudi dalam mengurangi risiko kesehatan terkait panas bagi jamaah haji.

Studi ini menganalisis data meteorologi selama 40 tahun, serangan panas, dan tingkat kelelahan selama haji di Makkah. Laporan ini mengonfirmasi penurunan signifikan kasus serangan panas sebesar 74,6 persen dan penurunan angka kematian sebesar 47,6 persen selama empat dekade terakhir, meskipun terjadi peningkatan suhu rata-rata 0,4 derajat Celsius setiap 10 tahun di Makkah.

Baca di halaman selanjutnya...



Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyadari tantangan signifikan yang ditimbulkan oleh suhu tinggi tahun ini, yang mengancam kesehatan jamaah. Segala upaya dilakukan untuk memastikan lingkungan yang aman dan sehat bagi para tamu Allah di bawah kondisi iklim yang keras ini.

Juru bicara kementerian Mohammed Al-Abd Al-Ali menekankan pentingnya mematuhi pedoman kesehatan yang dikeluarkan oleh kementerian. Diantaranya membawa payung untuk menghindari sinar matahari langsung, minum air secukupnya, dan istirahat di sela-sela ritual untuk mengurangi rasa lelah dan kepanasan.

Upaya ilmiah yang dilakukan di tempat-tempat suci untuk memantulkan sinar matahari dan menurunkan suhu pada siang dan malam hari mencerminkan perawatan yang dilakukan di Masjidil Haram.

Di sana, suhu lantai di musim panas, yang bisa mencapai 50 derajat Celsius, dikelola dengan mengimpor marmer dari pulau Thassos di Yunani. Marmer ini memantulkan cahaya dan panas, menjaga permukaan tetap sejuk karena ketebalannya lima sentimeter meskipun di tengah suhu tinggi.

Ini adalah bagian dari serangkaian inovasi Saudi yang terus dikembangkan untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi jamaah haji, berapa pun biayanya.

INFOGRAFIS Ciri-Ciri Haji Mabrur - (dok rep)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler