Enam Sunnah Sholat Idul Adha, Salah Satunya Jalan Kaki ke Tempat Sholat

Nabi Muhammad mengajarkan sunnah-sunnah saat sholat Idul Adha.

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sholat Idul Adha (ilustrasi).
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sholat Idul Adha dilaksanakan  pada 10 Dzulhijjah.Tak hanya sekadar sholat, Nabi Muhammad pun menganjurkan sunah-sunah yang dapat dilaksanakan sebelum dan saat sholat Ied, berikut beberapa hadits anjurannya:

Pertama, dari Jabir RA, beliau mengatakan:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Nabi ﷺ ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986).

Menjadi bagian dari sunnah-sunnah dalam pelaksanaan Hari Raya Qurban adalah hendaknya ketika Sholat Ied di tanah lapang berangkat dan pulang melalui jalan yang berbeda. Hal ini tentunya bila memungkinkan dilakukan. Jika tidak, maka tentu tidak masalah jika tidak melalui jalan yang berbeda.

Salah satu hikmah dari syari'at melalui jalan yang berbeda adalah sebagai syi'ar bahwa umat Islam sangat banyak jumlahnya. Hikmah lain adalah kelak jalan-jalan tersebut akan menjadi saksi bahwa kita pernah melalui jalan-jalan tersebut sambil berdzikir dan bertakbir saat akan melaksanakan Sholat Ied dan saat pulang setelahnya.

Kedua, Dari Ibnu ‘Umar, beliau mengatakan bahwa:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا.

Rasulullah ﷺ biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah no. 1295).

Dianjurkan berjalan kaki sampai ke tempat sholat dan tidak memakai kendaraan, kecuali jika ada hajat atau keperluan. Jika sholat di kampung sendiri, tentu sebaiknya berjalan kaki. Jangan pakai motor apalagi mobil.

Jika sholat di luar kampung, apalagi tugas di lain kota, sebaiknya pakai kendaraan. Jangan jalan kaki, resikonya bisa terlambat sampai lokasi.

Ketiga, Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا

“Rasulullah ﷺ pernah keluar pada Hari Idul Adha atau Idul Fithri, lalu Beliau mengerjakan Sholat ‘Ied dua raka’at, namun Beliau tidak mengerjakan Sholat Qobliyah maupun Ba’diyah ‘Ied.”_(HR. Bukhari no. 964 dan Muslim no. 884)

Hadits di atas menunjukkan bahwa Sholat 'Ied itu dilaksanakan hanya dua raka'at. Sebelum dan setelah Sholat 'Ied tidak ada sholat sunnah lain yang mengiringinya. Artinya, Sholat 'Ied adalah sunnah tunggal yang tidak diiringi dengan sholat sunnah yang lain, baik yang dikerjakan sebelumnya maupun setelahnya.

Keempat, Dari Jabir bin Samuroh, beliau berkata:

Baca Juga


صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ.

Aku pernah melaksanakan Sholat ‘Ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Rasulullah ﷺ bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.” (HR. Muslim no. 887).

Juga merupakan bagian dari tuntunan Baginda Rasul ﷺ bahwa Sholat 'Ied itu tidak diawali dengan adzan maupun iqomah.

Ibnul Qayyim mengatakan, “Jika Nabi ﷺ sampai ke tempat shalat, Beliau pun mengerjakan Sholat ‘Ied tanpa ada adzan dan iqomah. Juga ketika itu untuk menyeru jama’ah tidak ada ucapan “Ash Sholaatul Jaami'ah.” Yang termasuk ajaran Nabi adalah tidak melakukan hal-hal semacam tadi.” (Zaadul Ma’ad, 1/425).

Kelima, Dari Ibnu ‘Umar, beliau mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ – رضى الله عنهما – يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ

Nabi ﷺ dan Abu Bakr, begitu pula ‘Umar biasa melaksanakan shalat ‘ied sebelum khutbah.” (HR. Bukhari no. 963 dan Muslim no. 888).

Merupakan rangkaian ibadah di Hari Raya Qurban bahwa setelah melaksanakan Sholat 'Ied, Imam kemudian memberikan khutbah dengan sekali khutbah, bukan dua kali seperti khutbah Jum’at. (Shahih Fiqh Sunnah no. 1/607)

Nabi ﷺ berdiri melaksanakan khutbah di atas tanah, dan tidak menggunakan mimbar. Ibnul Qayyim (dalam Zaadul Ma’ad no. 1/425) menjelaskan bahwa yang pertama kali mengeluarkan mimbar dari masjid ketika Sholat ‘Ied adalah Marwan bin Al Hakam. Jadi, Rasulullah ﷺ tidak memberikan khutbah 'Ied dari atas mimbar, namun berdiri di tanah, sejajar dengan jama'ah.

Rasulullah ﷺ memulai khutbah dengan menyebutkan rasa syukur kepada Allah dengan hamdalah sebagaimana khutbah-khutbah beliau yang lainnya.

Ibnul Qayyim mengatakan, “Dan tidak diketahui dalam satu hadits pun yang menyebutkan bahwa Nabi ﷺ membuka khutbah ‘iednya dengan bacaan takbir. Namun demikian, Rasulullah ﷺ memang sering mengucapkan takbir di tengah-tengah khutbah 'Ied. Akan tetapi, hal ini tidak menunjukkan bahwa Beliau ﷺ  selalu memulai khutbah ‘Ied-nya dengan bacaan takbir.”

Keenam, Dari ‘Abdullah bin As Sa-ib, ia berkata bahwa ia pernah menghadiri shalat ‘ied bersama Rasulullah ﷺ, tatkala Beliau selesai menunaikan shalat, Beliau bersabda:

إِنَّا نَخْطُبُ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ

“Aku saat ini akan berkhutbah. Siapa yang mau tetap duduk untuk mendengarkan khutbah, silakan ia duduk. Siapa yang ingin pergi, silakan ia pergi.” (HR. Abu Daud no. 1155 dan Ibnu Majah no. 1290).

Rasulullah ﷺ menuntunkan bahwa setelah Sholat 'Ied selesai, rangkaian ibadah berikutnya adalah penyampaian khutbah kepada seluruh jama'ah yang hadir (di lokasi sholat). Khutbah ini bisa diberikan oleh imam sholat, atau oleh makmum sholat yang secara khusus memang diminta untuk memberikan khutbah 'Ied.

Khutbah setelah sholat 'Ied ini statusnya bukan merupakan rukun bagi jama'ah (makmum) sholat. Artinya, jama’ah bisa memilih untuk mengikuti (mendengarkan) khutbah ‘ied atau memilih untuk tidak mendengarkan khutbah dan mendahului meninggalkan lokasi sholat.

Meskipun demikian, sangat dianjurkan bila tidak ada keperluan yang sangat penting dan mendesak, jama'ah tetap menyimak dengan khusyu' seluruh rangkaian khutbah 'Ied yang disampaikan oleh khotib yang bertugas.

INFOGRAFIS Ciri-Ciri Haji Mabrur - (dok rep)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler