Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha 2024

Shalat Idul Adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat.

Republika/Thoudy Badai
Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha 2024. Foto - Jamaah bersiap melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumhur ulama menyepakati, jumlah rakaat shalat Idul Adha adalah dua. Pada rakaat pertama, seseorang usai membaca doa iftitah disunahkan mengucapkan takbir sebanyak tujuh kali. Pada rakaat kedua, setelah membaca takbir, ia pun melafalkan takbir sebanyak lima kali.

Selengkapnya, berikut ini adalah tata cara shalat Idul Adha yang sempurna, sebagaimana dikutip dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

1. Shalat dimulai dengan menyeru "ash-shalaata jaami‘ah" (اَلصَّلَاةُ جَامِعَةً), tanpa disertai azan dan iqamah,

2. Memulai dengan niat mendirikan shalat Idul Adha. Bila menjadi makmum, jangan lupa untuk menyebutkan niat sebagai makmum. Dalam bahasa Arab, teksnya dapat berupa sebagai berikut walau niat pun boleh di dalam hati saja atau tidak perlu diucapkan.

"Ushallii sunnatan 'iidil adh-haa rak'ataini mustaqbilal qiblati makmuman lillaahi Ta'aalaa."

Baca Juga


(اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى).

Artinya, "Saya berniat shalat sunah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala;"

3. Melakukan takbiratul ihram, yakni dengan membaca "Allahu akbar" (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan,

Baca halaman selanjutnya...


4. Membaca doa iftitah,

5. Melakukan takbir tambahan (zawaid) sebanyak tujuh kali. Di antara takbir itu, bacalah "subhaanallaahi wal hamdulillaahi, wa laa ilaha illallah, wallaahu akbar" (سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ),

6. Membaca surah al-Fatihah, dan dilanjutkan dengan membaca surah yang pendek dari Alquran,

7. Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi, seperti shalat biasa,

8. Pada saat rakaat kedua, sebelum membaca al-Fatihah, disunahkan bertakbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan. Ini di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam). Di antara tiap takbir, disunahkan membaca "subhaanallaahi wal hamdulillaahi, wa laa ilaha illallah, wallaahu akbar" (سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ),

Baca halaman selanjutnya...



9. Membaca surah al-Fatihah, dan dilanjutkan dengan membaca surah yang pendek dari Alquran,

10.  Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga salam.

Setelah selesai shalat, disunahkan untuk mendengarkan khutbah. Khatib dapat mengingatkan jamaah untuk meningkatkan ketakwaan dan keutamaan-keutamaan berkurban pada hari Idul Adha.

Bagi mereka yang melaksanakan shalat Idul Adha sendirian, ketentuannya sama dengan di atas. Agak berbeda pada redaksi niatnya, yakni sebagai berikut.

"Ushallii sunnatan 'iidil adh-haa rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi Ta'aalaa"

(اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى).

Artinya, "Aku berniat shalat sunah Idul Adha, dua rakaat  karena Allah Ta’ala." Kemudian, tidak perlu adanya khutbah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler